Home Ekonomi SPP Gratis SMA Mampu Tahan Laju Inflasi di Jateng

SPP Gratis SMA Mampu Tahan Laju Inflasi di Jateng

Semarang, Gatra.com - Kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) menghapuskan Sumbangan Pengembangan Pendidikan (SPP) tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) negeri mampu menahan laju inflasi.

Inflasi Jateng pada Januari 2020 tercatat sebesar 0,09%, lebih rendah dibandingkan dengan inflasi Desember 2019, yaitu sebesar 0,45%.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng Sentot Bangun Widoyono, menyatakan penahan laju inflasi adalah turunnya biaya sekolah tingkat menengah atas, harga bensin, telur ayam ras, tarif kereta api, dan angkutan udara.

Kelompok pendidikan penyumbang deflasi paling besar, yakni 3,78%, disusul kelompok transportasi sebesar 1,12%, dan kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,01%.

“Adanya kebijakan SPP gratis tingkat SMA di Jateng sehingga biaya sekolah menengah atas turun,” katanya di Kantor BPS Jateng di Jalan Pahlawan Kota Semarang, Senin (3/2).

Menurut Sentot, penyebab utama inflasi di Jateng pada Januari 2020 adalah kenaikan harga cabai merah, minyak goreng, cabai rawit, mobil, dan bawang putih.

Kenaikan harga cabai merah dan cabai rawit karena musim penghujan sehingga pasokan ke pasar berkurang sedangkan permintaan komoditas tersebut masih tinggi.

“Kenaikan harga kelompok makanan, minuman, dan tembakau menyumbangkan inflasi sebesar 1,64%,” ujarnya.

Lebih lanjut, Sentot menyatakan inflasi tertinggi di Jateng terjadi di Kota Tegal sebesar 0,34% dengan dengan Indeks Harga Konusmen (IHK) sebesar 104,17 disusul Kota Purwokerto sebesar 0,32% dengan IHK sebesar 103,23.

Kemudian Kota Surakarta sebesar 0,14% persen dengan IHK sebesar 103,33, Kota Semarang sebesar 0,06 persen dengan IHK sebesar 104,41 persen.

“Sedangkan Kota Cilacap terjadi deflasi sebesar 0,03 persen dengan IHK sebesar 102,47 dan Kota Kudus sebesar 0,01 persen dengan IHK 103,37,” katanya.

127