Pekanbaru, Gatra.com --- Nilai tukar petani (NTP) di Provinsi Riau pada Januari 2020 tercatat sebesar 123,93. Angka tersebut melonjak 5,59 persen dibandingkan Desember 2019 yang hanya 117,37. Sedangkan angka nasional hanya naik 0,78%. Dengan demikian kenaikan NTP Provinsi Riau tujuh kali lipat lebih NPT Nasional.

Nilai tukar petani adalah rasio antara indeks harga yang diterima petani dengan indeks harga yang dibayar petani yang dinyatakan dalam persentase. Nilai tukar petani merupakan salah satu indikator dalam menentukan tingkat kesejahteraan petani.

Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Riau, Misfarudin, lonjakan NTP tersebut dominan dipengaruhi oleh subsektor tanaman perkebunan rakyat. Dimana NTP untuk subsektor ini pada Januari 2020 sebesar 129.63, meningkat dari 121.57 pada Desember 2019. Secara persentase mengalami kenaikan 6,64 persen.

"Berdasarkan survei kita di BPS, petani kita pada umumnya lebih banyak persentasenya di perkebunan rakyat, terutama Sawit. Oleh karena itu NTP yang berpengaruh itu adalah perkebunan rakyat," sebutnya kepada Gatra.com di kantor BPS Riau, Senin (3/1).

BPS sendiri mencatat petani di sektor tanaman rakyat ini mewakili 75 persen dari keseluruhan petani di Riau. Lanjut Misfarudin  meski punya persentase dominan, hal itu bukan berarti NTP di subsektor lain tidak perlu disikapi. Bahkan Misfarudin berharap Pemprov Riau dapat menunjukan upaya mensejaterahkan petani yang ada di Riau.

Untuk diketahui, jika NTP subsektor perkebunan rakyat menunjukan pertumbuhan yang menjanjikan. Hal berbeda terjadi pada NTP tanaman pangan yang tercatat mengalami penurunan sebesar -1, 01 persen, dari 96,13 pada Desember 2019 menjadi 95,16 pada Januari 2020. Trend penurunan juga terjadi pada sektor pertenakan (NTP -1. 11 persen), perikanan (NTP -0. 03 persen), dan perikanan tangkap (NTP -0, 08 persen).  Adapun NTP positif selain ditunjukan subsektor tanaman perkebunan rakyat, juga disuguhkan oleh hortikultura (NTP  1,23 persen), perikanan budidaya (NTP 0,12 persen).