Home Kesehatan WNI di Natuna Sudah Bisa Komunikasi Dengan Keluarga

WNI di Natuna Sudah Bisa Komunikasi Dengan Keluarga

Jakarta, Gatra.com - Sebanyak 238 Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Wuhan, provinsi Hubei, Cina sudah dapat berkomunikasi dengan orang-orang terdekatnya. Bahkan, ada beberapa yang merupakan mahasiswa yang bisa mengakses kuliah secara online.

"Saya dapat informasi dari yang di Natuna kalau para WNI sudah bisa berkomunikasi ya. Kemarin itu dibelikan 200-an sim card. Kalau untuk fasilitas wifi masih diusahakan," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes, Widyawati di kantor Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Jakarta Selatan, Rabu (5/2).

Tidak hanya sim card untuk berkomunikasi, Kemenkes juga mendistribusikan beberapa kebutuhan kesehatan yang dibutuhkan oleh WNI yang sedang menjalani observasi di Natuna. Barang-barang tersebut berupa 23000 masker, 240 botol handsanitizer, 24 botol dettol sabun cair 500 cc dan 2 paket obat kebutuhan dasar.

Baca juga : Jenguk WNI di Natuna, Prabowo Hanya Menyapa dari Dalam Bus

Sementara itu, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes, Anung Sugihantono menambahkan, bahwa sampai saat ini, dari hasil pemeriksaan suhu tubuh dan kondisi kesehatan secara umum tidak ada peningkatan suhu tubuh yang terdeteksi dan keluhan-keluhan yang berkaitan dengan batuk, pilek dan sesak napas yang diduga ada hubungannya dengan virus novel corona.

"Semua sudah ditangani oleh tim kesehatan kita yang ada di sana. Sejak kemarin, 7 orang tim psikologi juga sudah ada di Natuna, di ring satu memberikan dukungan psikologi bagi seluruh WNI yang ada di ring satu untuk terus didampingi sampai masa observasi kesehatan selesai," ujarnya.

Adapun rincian tim kesehatan yang diterjunkan sejak proses pemulangan WNI dari Wuhan berikut ini : 

1. Tim kesehatan penjemputan 11 orang, 8 orang TNI (spesialis paru, spesialis penyakit dalam, spesialis anestesi, spesialis jantung, spesialis kandungan atau obgyn, 2 dokter umum, 1 perawat) 3 orang Kemenkes (1 dokter umum, 1 perawat, 1 interpreter)

2. Tim Rumah Sakit Lapangan (RSL) Yonkes Marinir 35 orang (dokter umum, perawat)

3. Kantor Kesehatan Pelabuhan Tanjung Pinang 10 orang

4. Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKL PP) Batam 3 orang

5. Tim Nuklir Biologi Kimia (Nubika) TNI 10 orang

6. Tim Kesehatan Jiwa (Keswa) dan Psikolog Kemenkes 6 orang

7. Tim Pengendali 4 orang (2 Kemenkes, 2 Puskes TNI)

98