Washington DC, Gatra.com - Kepala Badan Pengawas Nuklir Amerika Serikat (AS), Raphael Grossi mengatakan, Iran sejauh ini belum melanggar kesepakatan nuklir internasional tahun 2015. Namun, Iran terus memperkaya stok uraniumnya. "Setelah langkah kelima, tidak ada tindak lanjut, tapi tentu saja mereka tetus memperkaya uranium," kata Grossi seperti dikutip Reuters, Kamis (6/2).

Grossi menuturkan, dia bersama Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo telah membahas program nuklir Iran pada Selasa (4/2). Namun, Grossi enggan menjelaskan apa saja yang dibahas dalam pertemuan itu.

Sejak Juli 2019, Iran mengancam akan melanggar kesepakatan nuklir dengan memperbanyak ketersediaan uranium. Mereka menimbun bahan peledak itu lebih banyak dari jumlah yang diizinkan dalam pakta.

Ancaman tersebut diungkapkan Iran sebagai tanggapan atas keputusan Presiden Donald Trump yang mundur dari pakta pada tahun 2018 lalu. Terlebih, Trump juga menjatuhkan sanksi ekonomi yang berdampak pada nasib ekspor minyak Iran.

Dengan ancaman tersebut, Iran berharap dapat menarik perhatian Eropa untuk mengatasi dampak dari sanksi ekonomi yang ditetapkan AS. Iran juga berharap ancaman itu dapat melunakan Trump untuk kembali mendiskusikan perjanjian nuklir.