Palembang, Gatra.com - Sebanyak 300 ribu ton beras di Sumsel bakal di ekspor ke kawasan Timur Tengah, Mesir. Hal ini guna mendukung gerakan strategis Kementerian Pertanian dalam meningkatkan volume ekspor produk pertanian dan turunannya.
Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas 1 Palembang, Bambang Hesti Susilo saat ditemui, Selasa (4/2) mengatakan program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi) yang digalakkan Kementerian Pertanian (Kementan) telah mendongkrak produksi padi di Sumatera Selatan (Sumsel). Karena itu, produksi padi di Sumsel telah cukup untuk diekspor beras ke luar negeri.
“Kami mendapatkan amanah dari Kementan untuk mencari negara yang bersedia untuk menerima beras dan kami mendapatkan permintaan di Timur Tengah, tepatnya di Mesir,” ujarnya.
Untuk tahap awal pihaknya bakal mengeskpor beras sebanyak 300 ribu ton. Ekspor bakal dilakukan pada Maret mendatang sesuai jadwal panen padi di Sumsel. Pihaknya pun telah berkomunikasi dengan pembeli di negara tersebut guna mengirimkan contoh beras yang akan diekspor.
“Kami optimis ekspor ini dapat terpenuhi mengingat produksi beras di Sumsel sudah cukup baik, tiga kilogram beras sudah akan dikirim," ujarnya.
Kepala Dinas Perkebunan Sumsel, Fakhrurozi Rais menambahkan sebagai pemerintah daerah pihaknya siap membantu kelancaran ekspor sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) sampai dengan tercapainya target ekspor 12-20% pertahunnya.
"Dengan peningkatan 12-20% pertahun maka dalam kurun waktu lima tahun dapat meningkat hingga 300% sesuai dengan program strategi dari Kementan yakni Gerakan Ekspor Tiga Kali Lipat Ekspor atau GraTIEks," tutupnya.
Reporter : Wik
