Home Milenial Kemendikbud Nilai Adopsi Teknologi Pendidikan Masih Lamban

Kemendikbud Nilai Adopsi Teknologi Pendidikan Masih Lamban

Jakarta, Gatra.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tengah mencanangkan percepatan proses adopsi teknologi di sektor pendidikan. Karena saat ini, adopsi teknologi di sektor pendidikan nyatanya tidak secepat adposi teknologi di sektor-sektor lain, seperti di sektor finance.

Plt Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemendikbud, Gogot Suharwoto, menyebut bahwa di tiap tahunnya, pelajar atau siswa dinilai mempunyai rasa ingin tahu, yang terus meningkat pada bidang teknologi. Lebih detail lagi mengacu pada teknologi kekinian.

"Pak Presiden (Joko Widodo) menyampaikan kepada Pak Menteri (Nadiem Makarim) di waktu pelantikan bahwa fungsi teknologi menjadi yang utama di sektor pendidikan. (Teknologi) Harus mampu memberikanan layanan lebih, terutama pemeratan akses," kata Gogot saat ditemui di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis (6/2).

Menurut Gogot, ketertinggalan sektor pendidikan dalam pengadopsian teknologi dikarenakan Pendidikan merupakan sistem membutuhkan waktu yang lama, dan merupakan investasi yang bersifat jangka panjang.

Gogot mengungkapkan pihaknya akan terus mendorong dan melakukan adopsi percepatan teknologi. Itu bisa dibentuk dari calon mahasiswa maupun mahasiswa yang tengah kuliah saat ini.

"Potensinya itu di sana, karena anak sekarang bukan lagi tanya biaya kuliah, yang ditanya teknologi terkini. Misal, ada wifi-nya enggak, ada course online-nya, bisa akses via website, ada di appstore atau gimana," jelas Gogot.

Dengan begitu lanjut Gogot, pihaknya akan terus mendorong perkembangan teknologi di pendidikan. Dia mengharapkan, teknologi pendidikan mampu mengejar ketertinggalan di sektor lain seperti fintech yang lebih maju.

"Nanti kita bisa pilih teknologi kekinian yang bisa kita adopsi oleh kampus, harus kita tonjolkan. Contoh layanan artificial intellegence," kata Gogot.

113

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR