Kendari, Gatra.com - Basarnas Kendari Sulawesi Tenggara menggelar mitigasi bencana kepada pelajar penyandang disabilitas di Sekolah Luar Biasa (SLB) B-F Mandara, Kamis (6/2). Kegiatan ini diikuti lebih dari 100 pelajar penyandang disabilitas.
“SAR Goes to School merupakan program kerja tahunan untuk memasyarakatkan pengetahuan SAR kepada seluruh lapisan masyarakat melalui sekolah-sekolah. Tujuannya agar masyarakat paham betapa pentingnya mengutamakan keselamatan saat menghadapi musibah alam yang datang tak terduga,” ujar Kepala Kantor Basarnas Kendari Aris Sofingi.
Dia mengungkapkan, materi yang diajarkan kepada para pelajar berkebutuhan khusus tersebut yakni seputar medical first responder (MFR). Adalah berkaitan dengan penanganan pertama pendarahan dan syok bila mana terjadi bencana gempa bumi.
Sementara, Kepala SLB B-F Mandara Susanto Wibowo mengaku, mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan Basarnas Kendari.
Menurut dia, edukasi semacam ini sangat penting. Karena anak berkebutuhan khusus itu peluang terdampak bencana lebih besar dibandingan orang normal, sehingga perlu pelatihan untuk diketahui dan dipelajari secara bersama.
“Tadi Kepala Basarnas sudah mengatakan bahwa anak berkebutuhan khusus itu peluang terdampak dari bencana lebih besar, sehingga perlu pembelajaran dan pelatihan tentang bagaimana cara-cara mengani suatu kondisi yang sekiranya tidak kita ingin, tapi perlu kita ketahui dan dipelajari secara bersama,” katanya.
Kegiatan ditutup dengan simulasi gempa. Setiap pelajar dibimbing cara berlari ke titik aman saat terjadi gempa bumi.
Para pelajar disarankan untuk berlari ke luar dari ruangan sambil meletakan tas atau kedua telapak tangan dia atas kepala.
Selain itu, Basarnas Kendari juga menyerahkan sejumlah buku panduan pertolongan kepada pihak sekolah dan buku braille khusus untuk penyandang tuna netara.
