Home Gaya Hidup Hari Gunung Sedunia, Masyarakat Diminta Pahami Gunung Lawu

Hari Gunung Sedunia, Masyarakat Diminta Pahami Gunung Lawu

Karanganyar, Gatra.com - Perlindungan flora fauna dan konservasi air kembali disinggung dalam upacara peringatan hari gunung sedunia. Pemanfaatan hasil hutan diperbolehkan namun dengan upaya penghijauan. Kearifan lokal juga perlu dijaga kelestariannya.

Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar, Titis Sri Jawoto mengatakan peringatan hari gunung sedunia di Cemoro Kandang dihadiri para pemerhati lingkungan dan komunitas pencinta gunung pada Sabtu (8/2). Mereka memperingatinya di Lawu karena gunung di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur itu menyimpan nilai spiritual setara keelokan fisiknya.

"Puluhan situs peninggalan Majapahit di Lawu. Nilai spiritualnya memberi semangat pelajaran hidup. Sedangkan fungsinya untuk konservasi air tidak terbantahkan. Gunung ini menyediakan air melimpah, asalkan dijaga dan dipelihara," katanya kepada Gatra.com, Minggu (9/2).

Di upacara hari gunung sedunia itu dihadiri Presiden Komite Perdamaian Dunia, DJuyoto Suntani. Ini merupakan kali kedua peringatan hari gunung sedunia di Cemoro Kandang, Tawangmangu setelah gerakan dicanangkan pada 2018.

Lebih lanjut Tisis mengingatkan, masyarakat petani di lereng Lawu supaya memperhatikan cara bercocok tanam yang aman dari longsor dan erosi.

Selain itu, Mereka juga mengajak para pendaki untuk ikut serta menjaga ekosistem di lereng gunung lawu. Sebelum acara, para pemuda sudah membersihkan sampah di sekitar lingkungan Cemoro Kandang.

"2000 bibit sudah disiapkan, tapi yang tersedia baru sekitar 600 bibit. Kalau ada pendaki yang ingin mengambil dipersilahkan dan bisa ditanam di sekitar jalur pendakian Cemoro Kandang. Tidak hnya pendaki, siapapun boleh menanamnya. Nantinya bibit akan disiapkan di depan pintu basecamp," tuturnya.

610