Home Politik Veronica Koman Beri Dokumen Papua, Mahfud MD: Sampah!

Veronica Koman Beri Dokumen Papua, Mahfud MD: Sampah!

Jakarta, Gatra.com - Tim aktivis HAM Veronica Koman memberikan dokumen terkait 57 tahanan politik (tapol) Papua dan 243 korban sipil di Nduga kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Australia. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Kemanan (Menkopolhukam) Mahfud MD justru menganggap dokumen itu setara sampah. Menurut Mahfud, banyak orang yang mengirim surat ke Jokowi, sehingga ia tak bisa memastikan apakah dokumen itu benar dibaca Presiden.

"Kan surat (dari) orang banyak. Rakyat biasa juga ngirim surat ke Presiden. Jadi kalau memang ada, sampah aja lah kalau kayak gitu," kata Mahfud di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (11/2). Mahfud menambahkan, surat dari Veronica adalah satu dari sekian banyak surat pujian hingga kritikan yang masuk. Ia juga tak mau terlalu yakin apakah benar Veronica yang mengirim dokumen tersebut.

"Orang berebutan salaman, kagum kepada Presiden, ada yang ngasih map, amplop surat gitu. Jadi tidak ada urusan Koman apa bukan. Kita ndak tahu Koman apa bukan. Setiap surat kita bawa kan suratnya banyak," tandasnya

Sebelumnya, Veronica mengklaim dokumen itu diserahkan saat Jokowi berkunjung ke Canberra, Australia, Senin (10/2). "Tim kami di Canberra telah berhasil menyerahkan dokumen-dokumen ini langsung kepada Presiden Jokowi. Dokumen ini memuat nama dan lokasi 57 tahanan politik Papua yang dikenakan pasal makar, yang saat ini sedang ditahan di tujuh kota di Indonesia," ungkap Veronica melalui keterangan tertulisnya, Selasa (11/2).

"Kami juga menyerahkan nama beserta umur dari 243 korban sipil yang telah meninggal selama operasi militer di Nduga sejak Desember 2018, baik karena terbunuh oleh aparat keamanan maupun karena sakit dan kelaparan dalam pengungsian,” imbuhnya.

Vero, sapaan akrabnya, membeberkan bahwa Jokowi telah membebaskan lima tapol Papua selama periode pertama pada 2015 silam. Namun, pada periode keduanya masih ada 57 tapol yang menunggu sidang. Menurut dia, langkah itu akan memperburuk konflik di Papua. Veronica pun mempertanyakan itikad Jokowi untuk menarik aparat militer dari Nduga.

183