Home Ekonomi Presiden Keluhkan Impor Baja Sebabkan Defisit Neraca Dagang

Presiden Keluhkan Impor Baja Sebabkan Defisit Neraca Dagang

Jakarta, Gatra.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut, impor baja menjadi salah satu sumber utama defisit neraca perdagangan. Bahkan, kata Jokowi Impor baja masuk dalam tiga impor terbesar, setelah migas, yang menggerus neraca transaksi berjalan.

"Dari data yang saya miliki, impor baja sudah masuk peringkat peringkat ketiga besar impor negara kita. Ini tentu saja menjadi salah satu sumber utama defisit transaksi berjalan," ucap Jokowi saat membuka rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (12/2).

Ratas kali ini juga membahas mengenai ketersediaan bahan baku bagi industri baja dan besi. Menurutnya, industri baja dan besi merupakan salah satu industri strategis nasional, mengingat pemanfaatannya untuk proyek-proyek infrastruktur.

Baca jugaDibanjiri Tulang Baja Impor, Pemerintah Wajibkan SNI

Oleh karenanya, eks Gubernur DKI Jakarta ini mengaku, pentingnya mendorong industri baja dan besi Tanah Air agar lebih kompetitif. Misalnya, dengan mengoptimalkan kapasitas produksi, pembaruan teknologi permesinan, dan perbaikan manajemen korporasi.

"Saya kira, itu pun tidak cukup. Laporan yang saya terima pengembangan industri baja dan besi masih terkendala bahan baku yang kurang," kata Jokowi.

Untuk itu, kata Jokowi, agar dapat meningkatkan ketersediaan bahan baku industri baja dan besi, perlu adanya penerapan tiga hal utama, yakni pertama memperbaiki ekosistem penyediaan bahan baku, termasuk kestabilan harga bahan baku.

Kedua, merealisasikan harga gas industri US$6 per MMBTU, dan ketiga, memprioritaskan bahan baku hasil tambang dalam negeri dan meningkatkan nilai tambahnya.

"Jadi, bukan hanya mengurangi impor, tetapi juga bisa membuka lapangan kerja," pungkasnya.

Selain itu, bekas Walikota Solo ini juga meminta regulasi mengenai impor baja scrap dikaji ulang dengan memperhatikan aspek lingkungan hidup.

 

78