Home Milenial Peningkatan SDM Jadi Fokus Dari Kerjasama Jepang-Indonesia

Peningkatan SDM Jadi Fokus Dari Kerjasama Jepang-Indonesia

Jakarta, Gatra.com - Berkaca pada Visi Presiden Joko Widodo (Jokowi) di periode kecuali kepemimpinannya, pembangunan Sumberdaya Manusia (SDM) unggul menjadi prioritas ke depan.
 
Di tengah kesepakatan kerjasama antara Indonesia-Jepang yang diproyeksikan hingga 2045, integrasi kedua negara terhadap pembangunan SDM akan menjadi kunci utama kedepan.
 
Dijelaskan Ketua Wakil Kepala bidang Penilitian Lembaga Penelitian Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) FEB Universitas Indonesia (UI), Kiki Verico, kerjasama tersebut selaras dengan kondisi demografis kedua negara yang saling mengisi satu sama lain.
 
"Indonesia saat ini mengalami surplus pekerja dalam rentang usia milenial dan mengalami bonus demografis. Sedangkan, Jepang mengalami penuaan dalam masyarakat di sisi lain memiliki kualitas dari Sumberdaya Manusia," kata Kiki saat ditemui di Kawasan Thamrin, Jakarta, Rabu (12/2).
 
Namun, kendala yang dialami Indoneaia saat ini adalah kualitas Sumberdaya Manusia, khususnya dalam sektor pendidikan SDM nya. Dijelaskan, Kiki tingkat edukasi di Indonesia, mayoritas masih berada di tingkat 60-70 persen. SDM kita atau pekerja Indonesia masih berada di tingkat middle-education atau lulusan sekolah Menengah.
 
"Untuk bisa berpartner dengan jaringan produksi dan jaringan ekonomi dan untuk bisa timbul kerjasama yang sepadan dengan Jepang, dalam ranah hubungan ekonomi. Sekali lagi, konteks pembangunan SDM dan semua yang terkait dengan pembangunan manusia, kita perlu tingkatkan ke depan," jelasnya.
 
Sementara itu, Kepala Pusat Kajian Iklim Usaha dan Rantai Nilai Global LPEM FEB UI, Dian Revindo mengungkapkan, bahwa tentunya untuk meningkatkan atau menyamai kompetensi atau kapabilitas SDM Indonesia dengan Jepang, diharapkan pihak Jepang bisa memberikan kesempatan SDM dalam negeri untuk bisa menimba ilmu di negeri matahari terbit tersebut.
 
"Misalnya dalam pendidikan tinggi, kita harapkan mereka bisa menawarkan banyak beasiswa. Jadi, tentunya kita perlu meyakinkan Mereka. Untuk layer Pendidikan menengah, kita tentu berharap ada kerjasama dengan Jepang dalam rangka training singkat, karena Jepang memang terkenal sangat terkenal keahliannya, mungkin bisa diadakan 2-3 bulan training singkat yang tentunya pas dengan karakter masyarakat kita," pungkasnya.
189