Home Kesehatan Tanggap Virus Corona, UNESA Bentuk Tim Trauma Healing

Tanggap Virus Corona, UNESA Bentuk Tim Trauma Healing

Surabaya, Gatra.com - Universitas Negeri Surabaya (UNESA) membentuk Tim Trauma Healing untuk Wuhan sepekan lalu, tepatnya pada Kamis (6/2). Tim itu terdiri dari 4 orang yang bertindak sebagai ahli psikolog dan para ahli bimbingan konseling.

Mereka akan bertugas menangani kondisi psikologis sembilan mahasiswa UNESA asal kampus CCNU, Wuhan, Tiongkok. Para anggota Tim Trauma Healing akan mendatangi rumah para mahasiswa.

Anggota Tim Trauma Healing UNESA untuk Wuhan, Diana Rahmasari mengatakan anggota tim akan memeriksa kondisi psikologis para mahasiswa berupa tindakan kuratif bagi kondisi psikologis paling ringan hingga upaya preventif jika kondisinya parah.

"Setelah mahasiwa yang di Natuna tiba di Surabaya, kami akan lakukan assesment di rumah masing-masing mahasiswa. Apakah tindakan (tergolong) kuratif atau preventif," kata Diana di kampus UNESA,Rabu (12/2).

Diana menjelaskan, tindakan assesment dan pendampingan itu mulai dari cara tentang manajemen stres, hingga regulasi emosi. Jadi, akan terfokus tentang bagaimana para mahasiswa menghadapi stigma negatif dari dampak Virus Corona terhadap masyarakat sekitar.

Proses tersebut, lanjutnya, tentu akan memakan waktu. Dampak psikologis ringan akan memakan waktu konseling selama satu hari. Namun jika ada mahasiswa yang mengalami guncangan psikologis yang cukup berat, bisa membutuhkan waktu hingga satu pekan.

"Tapi saya pikir, mereka sudah diporteksi (sejak karantina di Natuna) untuk tidak mengkonsumsi berita luar yang akan membuat mereka cemas. Yang penting, keluarga dan teman juga perlu berikan reaksi positif," kata Diana.

Menurutnya, para mahasiswa sudah mengalami perubahan kondisi psikologis sejak berangkat dari Wuhan ke Natuna. Perubahan itu dapat menjadi sebuah ancaman apabila terasa seperti beban pikiran.

Akibatnya, akan memunculkan rasa cemas, stres, hingga depresi berat. Beda situasinya jika ada rasa optimis dari dalam diri para mahasiswa. Dampak tersebut, akan membuat para mahasiswa termotivasi.

"Makanya, kami akan lakukan assesment itu. Untuk menentukan mana yang mahasiswa yang depresi dan mana yang tidak," jelasnya.

585