Medan, Gatra.com – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menyesalkan maraknya isu yang beredar tentang rencana pemusnahan babi. Dia selaku kepala daerah menegaskan tidak pernah wacanakan hal tersebut. 

Edy mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut saat ini terus berupaya untuk mencegah penyebaran virus tersebut ke ternak warga. Karena Pemprov juga menyadari ternak babi sangat penting untuk perekonomian warga dan kebutuhan konsumsi. 

Edy menegaskan bahwa maraknya rumor yang menyebutkan akan ada pemusnahan babi merupakan wacana yang membuat kepanikan pada warga. Karena sebagai gubernur di Sumut dia juga memahami bahwa banyak aktivitas sosial yang menggunakan babi sebagai bagian dari hidangan. 

“Itu finah yang membuat kegelisahan warga. Saya tidak pernah wacanakan itu. Bahkan kita berupaya menyelamatkannya. Kita membatasi ruang gerak babi agar tidak terjadi penyebaran virus yang mematikan itu,” jelasnya saat silaturahmi dengan wartawan di Medan, Rabu (12/2). 

Edy sangat memahami fungsi dan manfaat babi bagi masyarakat, khususnya batak. Edy Rahmayadi membantah tudingan dari para pendemo 'Save Babi' yang menyebutkan, bahwa dia berencana untuk memusnahkan seluruh hewan ternak babi. 

Pemerintah telah tegas mengambil tindakan untuk membantu para peternak babi. Salah satunya mendirikan posko untuk menampung babi milik peternak yang mati karena terserang virus. Dia juga mengupayakan agar tidak ada bangkai babi dibuang sembarangan. 

Selain itu, sebagai kepala daerah dia menginstruksikan jajaran untuk segera melakukan pemantauan dan sosialisasi kepada masyarakat, termasuk menjaga kesehatan babi dan memberikan penyuluhan untuk mengantisipasi penyebaran virus. 

“Jadi harus tegas saya katakan, saya tidak pernah meniatkan untuk memusnahkan babi. Karena saya sadar itu juga ciptaan Tuhan. Kenapa saya musnahkan. Saya memang tidak memakannya, karena itu dilarang sesuai dengan agama dan keyakinan yang saya imani,” jelasnya.