Home Politik HMI dan GMKI Meminta Polemik Babi Dihentikan

HMI dan GMKI Meminta Polemik Babi Dihentikan

Medan, Gatra.com – Dua organisasi mahasiswa yakni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) di Sumatera Utara (Sumut) meminta polemik pemusnahan babi di hentikan. 

Dua organisasi kelompok Cipayung tersebut berharap masyarakat bijak menanggapi isu pemusnahan babi. Polemik tersebut menurut mereka harus dihentikan dan tidak boleh berkembang sebagai wacana yang meresahkan masyarakat. 

Ketua umum HMI Sumut,  M Alwi Hasbi Silalahi mengatakan bahwa polemik tersebut menyebabkan adanya gerakan unjuk rasa yang dilakukan masyarakat bertema #savebabi. Aksi itu dilakukan Senin (10/2) untuk menolak pemusnahan babi. 

Sementara aliansi ormas Islam berencana melakukan aksi untuk menolak hari kedaulatan babi yang menjadi bahagian materi aksi #savebabi yang lalu. Hal itu tidak perlu terjadi. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut sudah menegaskan tidak pernah wacanakan pemusnahan babi. 

“Ini bukan lagi persoalan mendukung atau menolak aksi #save babi yang dilakukan dua kelompok masyarakat. Ini soal menjaga kerukunan kita di Sumut ini yang sudah ribuan tahun damai. Intinya, kedaulatan masyarakat Sumut yang utama,” jelas Hasbi kepada wartawan, Rabu (12/2).

Hasbi menegaskan bahwa semua pihak baiknya menahan diri, karena Gubernur Sumut menegaskan tidak ada rencana pemusnahan babi. Baik itu masyarakat yang melakukan aksi #savebabi maupun koalisi umat Islam yang ingin melakukan aksi tandingan.

Hasbi juga meminta agar Gubernur Sumut mengambil langkah untuk mengakhiri polemik yang terjadi di masyarakat soal isu pemusnahan babi ini. “Baiknya Gubsu mengumpulkan Forkopimda dan jajaran dinas, tokoh agama dan pemuda berdialog menyelesaikan persoalan ini,” lanjutnya.

Koordinator Wilayah, GMKI, Gito M. Pardede yang mewakili kelompok pemuda Kristen mengatakan hal yang sama. Menurutnya, gerakan terkait #savebabi maupun tolak #savebabi, tidak perlu terjadi lagi. Semua harus menahan diri dari segala kemungkinan perpecahan. 

Gito juga meminta agar pemerintah segera menyelesaikan persoalan virus ASF yang menyebabkan banyak babi mati di Sumut.  Selaku pemuda Sumut dalam hal ini kelompok HMI dan GMKI memahami apa yang dirasakan peternak dan pengusaha.

“Kita berharap ada gerak cepat mengatasi persoalan virus yang menyebabkan banyak babi mati. Disini kami meminta agar bagaimana pemerintah dan peternak dapat sejalan untuk menyelesaikan persoalan babi mati karena virus ini,” terang Gito. 

Gito menambahkan bahwa pemerintah pusat sudah memutuskan ini wabah, karena itu pihaknya minta Pemerintah Daerah (Pemda) bergerak cepat menangani persoalan virus babi ini.

592