Jakarta, Gatra.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku akan mengalokasikan 30% dana CSR BUMN untuk sektor pendidikan. Hal itu disampaikannya saat ditemui wartawan di Menara Mandiri, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). 

Menurutnya penambahan alokasi dana CSR untuk pendidikan lebih baik daripada mendirikan perguruan tinggi yang dilakukan oleh beberapa perusahaan plat merah. Hal itu dikarenakan jumlah penduduk muda Indonesia sangat besar dan rata-rata masih duduk di bangku sekolah. "Kita tidak mau seperti yang sudah-sudah bahwa BUMN tidak membangun eksositem yang sehat, misal punya universitas," ujarnya. 

Kedepannya, Erick akan meninjau program BUMN apa saja yang bisa disinergikan dengan program Kementerian Pendidikan dan Budaya (Kemendikbud). Dia menilai hal tersebut lebih elok ketimbang perusahaan mencoba menyaingi industri pendidikan. "Ha-hal seperti itu daripada bikin-bikin sendiri kenapa tidak bekerjasama dengan univesitas yang sudah jelas trackrecordnya bagus," jelasnya. 

Meskipun begitu, menurutnya program antara BUMN dan lembaga pendidikan harus lah link and match. Selain itu, dia berharap program pendidikan tidak hanya mendidik mahasiswa menjadi profesional. "Ini kita mau mapping untuk tadi pegawai BUMN kita harapkan jadi agen perubahan. Tapi jangan hanya professional tapi entrepreuner lah," tutup Erick.