Home Politik Kasus Babi Persoalan Ekonomi Bukan Sara

Kasus Babi Persoalan Ekonomi Bukan Sara

Medan, Gatra.com – Polemik babi yang terjadi di Sumatera Utara (Sumut) dengan berbagai isu yang berkembang diharapkan tidak terjadi lagi. Persoalan kasus babi yang terjadi di Sumut dinilai sebagai persoalan ekonomi bukan kasus Suku, Ras, Agama dan Antar Golongan (Sara). 

Hal itu diungkapkan ketua Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK) Sumut,  Hendra Hidayat, di Medan, Kamis (13/2). Hendra mengatakan bahwa babi mati yang mati akibat terserang virus ASF berdampak pada kerugian yang sangat besar bagi warga paik peternak maupun pengelola kuliner. 

Kasus tersebut murni menjadi kasus penyebaran penyakit terhadap ternak dan sesama ternak babi. Serta tidak menyebar kepada ternak lain termasuk manusia yang mengkonsumsinya. Sehingga menurut mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) tersebut tidak perlu dipolitikisasi. 

“Bahkan soal pemusnahan babi yang selama ini kita dengar bahwa itu diutarakan Gubsu Edy Rahmayadi juga sudah diklarifikasi bahwa itu tidak benar. Gubsu tidak berniat memusnahkan babi," jelasnya kepada wartawan. 

Untuk itu, kata Hendra, masyarakat baiknya tidak terpengaruh dengan propaganda yang mengatakan ini persoalan Sara. Karena pemerintah juga sudah berjanji akan menangani kasus tersebut dengan serius. 

"Kalau ada yang bilang ini persoalan agama jelas menyesatkan, memecah belah. Kita semua tau bahwa sejak awal tidak ada narasi seperti itu. Ini hanya dibuat orang-orang yang ingin memecah belah kita," jelas Hendra.

Terkait maraknya di sosial media yang mengaitkan persoalan ini dengan agama, Hendra meminta kepolisian mengambil langkah tegas. “Seperti adanya pertentangan antar agama. Untuk itu kita berharap kepolisian mengambil tindakan tegas kalau ada yang coba mempropaganda," katanya. 

Hendra juga meminta agar aksi #savebabi maupun menolak #savebabi dihentikan. Selain itu dia meminta agar pemerintah segera mengambil tindakan cepat menyelesaikan persoalan babi mati karena terjangkit ASF.

343