Home Kesehatan Tim Riset Stikmah Tobelo Temukan Penawar Virus Corona

Tim Riset Stikmah Tobelo Temukan Penawar Virus Corona

Tobelo, Gatra.com - Tim riset Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Makariwo Halmahera (Stikmah) Tobelo, Halmahera Utara (Halut), Maluku Utara, berhasil menemukan penawar virus corona hingga HIV/AIDS dari bintang laut merah dan biru.
 
Ketua tim riset sekaligus Ketua Stikmah Tobelo Halut, dr. Arend Laurence Mapanawang, kepada Gatra.com di Tobelo, Kamis (13/2), mengatakan di awal riset, mereka menemukan senyawa pada dua jenis bintang laut tersebut, yang bisa menghambat HIV/AIDS.
 
"Kami melakukan riset sejak 2015-2016, dan sekarang dalam tahap pengembangan," ujar Arend yang memimpin 10 orang anggota periset Stikmah Tobelo itu. 
 
"10 orang ini, ada yang membawa sampel, kajian ilmiah, pencarian data lewat google, hingga melakukan identifikasi," tambahnya.
 
Ia menjelaskan, pada tahap awal di 2018, tim telah melakukan uji coba laboratorium, lalu dikembangkan pada 2019. Hasilnya di utak-atik lagi. 
 
Memasuki awal Januari 2020, tim terus melakukan eksplorasi seiring merebaknya virus corona yang berawal dari Wuhan, China.
 
Alasan tertarik mengembangkan hewan tak bertulang belakang ini, karena dari hasil studi, terdapat salah satu bahan yang memiliki senyawa Imunomodulator
 
"Dia mampu meningkatkan imunitas, sekaligus membantu kesehatan tubuh karena memiliki senyawa-senyawa lainnya," jelasnya.
 
Dari hasil identifikasi, kata dia, senyawa pada bintang laut merah terdapat 27 persen kandungan domperidone, salah satu senyawa yang digunakan untuk menghambat virus HIV/AIDS. "Dia spesialis menghambat virus-virus RNA, Mers, Sars hingga corona," katanya.
 
Arend menjelaskan, riset yang dilakukan Stikmah Tobelo lebih pada pengembangan herbal dan dibagi dua kategori, yakni tumbuhan dan marine."Untuk marine itu laor atau cacing laut," katanya.
 
Saat ini, kata dia, hasil riset untuk laor sudah dalam bentuk produk. Selebihnya, menunggu izin edar dari Balai Pengawas Obat dan Makanan. 
 
"Untuk herbal marine yang satu ini (cacing laut) mampu mencegah stroke dan jantung. Dia juga kaya akan Omega komplet, 3, 6, 7 dan 9," ujarnya.
 
Arend katakan, sejak 2015-2016, timnya telah melakukan pengembangkan kurang lebih sekira 42 jenis herbal. 
 
Semuanya, kata dia, diperoleh dari alam Halmahera. Enam di antaranya sudah dipatenkan. Sedangkan 5 temuan sudah diusulkan. "Semua bertahap," tandasnya.
719