Semarang, Gatra.com – Hingga Januari 2020, Akseleran berhasil menyalurkan total pinjaman usaha secara kumulatif sebesar Rp45 miliar di Provinsi Jawa Tengah. Penyaluran pinjaman usaha Fintech berbasis Peer to Peer (P2P) Lending tersebut diberikan kepada lebih dari 210 pinjaman.
Senior Vice President Corporate Communication Akseleran, Rimba Laut menyampaikan, Jateng merupakan provinsi keempat terbesar yang memberikan kontribusi terhadap penyaluran pinjaman usaha secara nasional.
‘’Kontribusi Jateng dalam menyalurkan pinjaman usaha terhadap nasional sebesar 5 persen dari total kumulatif yang mencapai Rp1 triliun. Adapun yang pertama, DKI Jakarta (60 persen) dan berikutnya adalah Jawa Barat (19 persen), Banten (7 persen), dan Jawa Timur (2 persen),’’ ungkapnya saat ditemui, Kamis (13/2).
Untuk wilayah Jawa Tengah sendiri, kabupaten/kota yang berkontribusi besar dalam menyalurkan pinjaman pada posisi pertama yaitu Kota Semarang sebesar 29 persen. Kemudian, di bawahnya adalah Kabupaten Blora dengan kontribusi 23 persen, Kabupaten Tegal sebesar 12 persen, Kabupaten Banyumas sebesar 9 persen, dan Kabupaten Magelang sebesar 7 persen.
“Kami berharap untuk tahun ini dari Jateng dapat tumbuh dua hingga tiga kali lipat dibandingkan realisasi akhir tahun lalu yang mencapai sebesar Rp36 miliar. Sedangkan secara nasional, kami menargetkan total pinjaman usaha sebesar Rp2 triliun di akhir tahun 2020,” katanya.
Rimba menerangkan, Akseleran juga mendukung pertumbuhan usaha mikro ke bawah dengan bekerja sama melalui Bukalapak dan Tokopedia yang sudah berlangsung sejak akhir 2018.
“Hingga pertengahan Januari tahun ini, dari kerja sama dengan kedua ecommerce tersebut, Akseleran berhasil menyalurkan total pinjaman usaha sekitar Rp6,5 miliar kepada 100 merchant lebih yang sudah melakukan penjualan di Bukalapak dan Tokopedia,” imbuhnya.
Sementara, layanan fintech Akseleran sebagai Fintech berbasis Peer to Peer (P2P) Lending dapat diakses melalui website www.akseleran.co.id atau dari Aplikasi Google Play Store (Android) maupun Apple App Store (iOS).
‘’Kami sudah naik kelas dengan status berizin di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan dapat menyalurkan pinjaman usaha berbasis invoice financing dan pra invoice financing dengan minimal sebesar Rp200 juta hingga Rp2 miliar,’’ tandas Rimba.
