Home Kesehatan Cegah Covid-19, Pemerintah Daerah Diimbau Aktif Surveilans

Cegah Covid-19, Pemerintah Daerah Diimbau Aktif Surveilans

Jakarta, Gatra.com - Indonesia masih dinyatakan negatif  Covid-19 (Corona Virus Disease). Sebanyak 195 thermal scanner telah disediakan di 135 pintu masuk negara, 21 alat capsule transport berada 21 Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), untuk memperkuat pencegahan penularan virus tersebut. Meski, penguatan tidak hanya cukup dilakukan di pintu-pintu negara saja. 

Sekretaris Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Sesditjen P2P Kemenkes), Achmad Yurianto mengatakan, pendeteksian secara dini juga harus dilakukan oleh pemerintah daerah yang wilayahnya kerap dijadikan hilir mudik warga negara asing (WNA).

"Sekarang kuncinya bukan hanya pada penguatan pintu masuk negara tetapi surveilans aktif di tingkat daerah," ungkapnya di Natuna saat melakukan telekonferensi bersama dengan wartawan di kantor Kemenkes, Jakarta Selatan, Kamis (12/2).

Menurutnya, Indonesia sudah mengikuti Standar Operasional Prosedur (SOP) yang baku dan sesuai dengan Badan Kesehatan Dunia (WHO), terlebih kaitannya dengan pintu masuk negara. Apalagi, saat ini yang menjadi epicentrum penyebarannya tidak hanya di Cina daratan saja, namun juga di daerah lain yang terkonfirmasi positif seperti Singapura, Malaysia, Hong Kong maupun Taiwan.

"Seperti masa inkubasi, pegangan kita selama ini adalah WHO yang memang standarnya adalah 14 hari. Ini kan referensi kita untuk mengikuti aturan yang baku. Memang ada kasus-kasus tidak bergejala (asymptomatic) tapi presentasenya kecil. Kalau kita sibuk dengan yang kecil itu ya setengah mati sama urusan yang lain," jelasnya.

Yuri menambahkan, jumlah kasus yang terkonfirmasi positif per-hari trennya sudah mulai ada kecenderungan menurun. Kemudian jumlah angka kematian dan kesakitan juga menurun, meski akumulasinya masih mengalami kenaikan.

"Artinya, kalau kita menemukan konfirmasi positif hari ini kan berarti kemungkinan infeksinya ya antara 10 hari yang lalu kalau kita lihat rata-rata di Cina. Tetapi harus tetap waspada, bukan berarti kendor ya. Antisipasi terus dijalankan," ujarnya.
 

217