Home Ekonomi 2019, Transaksi Bursa Saham Sumsel Capai Rp17,4 Triliun

2019, Transaksi Bursa Saham Sumsel Capai Rp17,4 Triliun

Palembang, Gatra.com – Pada tahun lalu, transaksi bursa saham Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mengalami peningkatan yang signifikan. Setidaknya, pada tahun 2019 itu nilai transaksinya mencapai Rp17,4 triliun.

Nilai transaksi ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2018, sebesar Rp7,6 triliun dan jika dibandingkan setahun sebelumnya yakni 2017 mencapai Rp13,3 triliun. “Kabar baiknya, nilai transaksinya mengalami peningkatan pada tahun lalu. Peningkatan ini juga dipengaruhi oleh makin meningkatnya jumlah investor di pasar saham Sumsel. Pencapaian yang cukup baik di tahun lalu,” ujar Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Sumsel, Hari Mulyono, Jumat (14/2) usai mengisi acara Workshop Pasar Modal yang diselenggarakan BEI Sumsel.

Pencapaian ini menjadikan Sumsel juga berhasil masuk sebagai 10 provinsi dengan nilai transaksi tertinggi se Indonesia, setelah Bali. Berdasarkan datanya, Sumsel memiliki 20.814 SID dan 24.542 investor SRE.

Dari nilai itu, Hari menambahkan jika transaksi paling tinggi berada di kota Palembang. Hal ini lebih disebabkan karena penyebaran para investor juga dominan di kota Palembang. Berdasarkan data tahun 2019, transaksi bursa saham di Palembang mencapai Rp14,1 triliun. “Dari Rp17,4 triliun tersebut hampir sebagian besar berada di Palembang. Ini membuktikan ibu kota provinsi Sumsel memiliki daya tarik dan potensi bisnis menjanjikan bagi para investor,” sambungnya.

Pada tahun 2018 di Palembang, transaksi bursa saham sebanyak Rp7,1 trilun, sedangkan pada 2017 sebesar Rp12,3 trilun dan pada 2016 sebesar Rp9 triliun.

Dari data peningkatan investor tersebut, ternyata masih didominasi oleh para pekerja swasta. Pada tahun 2019, jumlah investor dengan profesi sebagai pekerja swasta mencapai 33%, setelah itu, profesi ibu rumah mencapai 21%. Profesi investor sebagai pekerja swasta mengalami sedikit penurunan dibandingkan tahun 2018 yang mencapai 35% dari keseluruhan kalangan investor. Sementara berdasarkan usia, investor pada usia 41-100 tahun masih mendominasi usia investor di Sumsel.

“Dari data peningkatan investor ini, masih didominasi oleh kaum laki-laki. Pada tahun 2020, diharapkan jumlah investor kian mengalami peningakatn yang juga berimbas pada nilai transaski, hingga Sumsel akan bisa mengalami peningkatan setidaknya mengalahkan Bali atau mendekati Provinsi Sumatare Utara,” ucapnya.

201