Home Politik Tabir Safari Politik AHY

Tabir Safari Politik AHY

Pekanbaru, Gatra.com - Jelang kongres Partai Demokrat yang rencananya bakal digelar pada 2020 ini, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) gencar melakukan safari ke sejumlah daerah. 

Jumat (14/2), di hari yang terbilang pendek, AHY menyempatkan diri menyambangi Kota Pekanbaru, ibu kota Provinsi Riau. Mantan anggota militer tersebut bahkan sempat menunaikan salat Jumat di masjid yang berlokasi di komplek pesantren yang ada di Pekanbaru, sebelum kemudian meluangkan waktunya untuk urusan partai yakni konsolidasi jelang Pilkada 2020. Sebelumnya pada Kamis (13/2), AHY mengunjungi Sulawesi Utara. 

AHY sendiri belum secara resmi menyatakan minatnya maju sebagai calon ketua umum Partai Demokrat. Meski begitu dalam lawatanya ke Pekanbaru, Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Riau, Asri Auzar, memberikan sokongan pada AHY untuk maju sebagai ketua Umum DPP Partai Demokrat. 

"Dalam waktu dekat Mas AHY, Waketum kita, akan menjadi Ketua Umum Partai Demokrat. Saya yakin Mas AHY bisa memimpin Demokrat bahkan memimpin Indonesia," sebut Asri Auzar. 

Sokongan yang diperoleh AHY dari Riau dan beberapa daerah lainya, tentu menjadi modal politik yang berguna jelang kongres dimulai. Hanya saja, hal tersebut jauh dari kata cukup untuk memuluskan langkah AHY menjadi ketum. Terlebih peran AHY sebagai ketua Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) pada Pemilu 2019 berakhir dengan hasil yang mengecewakan. Pada Pileg 2019, Demokrat mendapatkan 10.876.507 suara atau sebesar 7,77 persen kursi parlemen. Suara Demokrat tersebut anjlok jika dibandingkan dengan perolehan pada 2014 yang mencapai 10,9 persen atau 12.728.913 suara. Dampak turunnya perolehan suara ini juga membuat Partai Demokrat terlempar dari posisi lima besar.

Kogasma sendiri telah dibubarkan seiring berakhirnya gelaran Pemilu 2019. Meski sebelum pembubarannya Kogasma dituding sebagai struktur ilegal di Partai Demokrat oleh sejumlah pendiri Partai Demokrat. Menariknya, berakhirnya Kogasma bukan berarti mandeknya karir politik AHY. Dia kemudian didapuk sebagai Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, mendampingi ayahnya Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. 

Dengan jabatan waketum, AHY, mencoba menampilkan diri sebagai sosok yang manut pada Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Demokrat. Suguhan itulah yang coba disajikan AHY merespon dorongan dari Asri Auzar untuk maju sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. 

"Bagaimanapun, kami di Demokrat adalah partai yang taat asas dan aturan mekanisme partai. Pak SBY memiliki harapan agar kongres berlangsung lancar dan demokratis, agar ke depan Demokrat lebih maju ke depan," imbuh AHY.

Pembawaan itu barangkali merupakan cara AHY merebut kepercayaan dari Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat (FKPD PD). Forum yang sempat mengkritik Kogasma sebagai struktur ilegal yang tak sesuai dengan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Demokrat. 

 

1692