Home Ekonomi Seberapa mirip Suzuki XL7 dan Ertiga?

Seberapa mirip Suzuki XL7 dan Ertiga?

Jakarta, Gatra.com - Suzuki XL7 dan Ertiga sama-sama menggunakan platform Hartech. Drivetrain-nya juga sama. Artinya mesin, transmisi dan axle sama. Keduanya menggunakan mesin K15B berkapasitas 1.462 cc yang bisa memproduksi 104,7 ps 6000 rpm dan torsi 138Nm/4.450 rpm. Siluet atap juga mirip. Demikian pula desain lampu kombinasi belakang.

Selebihnya? Beda. Kadar bedanya sama seperti perbedaan Honda Mobilio dan Honda BR-V. Atau Xpander dan Xpander Cross. Beda konsep sekaligus beda ‘rasa’.

Hal itu yang ditegaskan PT Suzuki Indomobil Sales. “Kalau dilihat detail ada 211 komponen yang berbeda antara XL 7 dan Ertiga. Tidak hanya yang terlihat tapi juga yang tak terlihat. Contohnya desain tangki bbm berbeda. Kaki-kaki di-tune lagi supaya sesuai dengan tuntutan SUV. ECU (Electronic Control Unit) dan BCM (Body Control Module) totaly berbeda,” tegas Direktur Marketing PT SIS Donny Saputra di sela-sela peluncuran global model terbaru ini.

Dimensi body keduanya beda tipis. Suzuki XL7 memiliki dimensi 4450 mm x 1775 mm x 1710 mm dengan wheelbase 2740 mm plus ground clearance 200mm. Sementara Ertiga dimensinya lebih kecil yaitu 4.395 mm x 1.735 mm x 1.690 mm dengan wheelbase 2.740 mm dan ground clerance 180 mm.

Dari sisi fitur, XL7 dibekali e-Mirror spion tengah yang berfungsi seperti dashcam, dan layar MID (Multi Information Display) berwarna yang tidak ada di Ertiga.

Selain dimensi yang beda tipis, bobotnya juga beda. XL7 lebih berat antara 10 kg- 25 kg dibandingkan Ertiga. Perbedaan berat ini akan membedakan rasio power to weight keduanya. Rasio ini biasanya mempengaruhi peforma dan efisiensi kendaraan. Mudah-mudahan perbedaan yang tipis itu tidak memberi pengaruh yang signifikan.

Perbedaan ground clerance, dan bobot menggeser titik pusat gravitasi mobil. Diperlukan koreksi pada sistem suspensinya agar mobil ini tetap aman dan nyaman. Suspensi Ertiga cenderung lebih lembut untuk mengejar kenyamanan sebagai kendaraan keluarga. Setting lembut tidak cocok untuk XL 7 yang lebih jangkung. Suspensi empuk membuat XL 7 cenderung lebih limbung. Maka harus ditemukan setting baru untuk XL 7.

“Proses tuning suspensi inilaha bagian paling sulit dalam pengembangan XL 7, ” kata Masayuki Ishiwata, chief engineer Suzuki XL 7 usai peluncuran di Grand Ballroom Krakatau, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Sabtu (15/2). Dia mengisahkan dari empat tahun proses pengembangan model baru ini, sekitar 6 bulan diantaranya dilakukan untuk tuning suspensi. “Jika proses pengembangan dilakukan di Jepang, tuning suspensi dilakukan di Indonesia,” katanya. Dalam prosesnya, tim penguji akhirnya menemukan racikan yang lebih kaku dengan menggunakan komponen suspensi yang berbeda dari Ertiga dan perubahan kecil pada arsitekturnya.


 

1332