Home Ekonomi Bawang Putih Mulai Turun, Giliran Bawang Bombay yang Naik

Bawang Putih Mulai Turun, Giliran Bawang Bombay yang Naik

Cilacap, Gatra.com – Penyebaran virus corona di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina tidak hanya berdampak pada naiknya harga bawang putih saja. Harga bawang bombay pun ikut-ikutan mengalami kenaikan harga.

Seperti yang terpantau di pasar tradisional di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, harga bawang bombay terus naik usai terjadinya wabah virus Corona.

Pedangan sayuran dan bumbu dapur di Pasar Karna, Sidareja, Irfan Ali mengatakan kenaikan harga bawang bombay terjadi sejak pekan lalu. Harga bawang bombay kini sudah naik 50 persen lebih dibanding harga semula.

Dia menjelaskan, sebelumnya harga bawang bombay Rp20 ribu per kilogram. Akan tetapi, secara berangsur harga bawang bombay terus meningkat dan sekarang di atas Rp30 ribu per kilogram.

“Sekarang sudah di atas Rp30 ribu per kilogram,” katanya.

Dia mengungkapkan, kenaikan harga itu juga disebabkan minimnya pasokan bawang bombay dari para penyalur. Sementara, kebutuhan bawang bombay relatif stabil.

“Kebutuhan paling banyak tetap untuk rumah tangga. Lainnya rumah makan,” ujarnya.

Dia menduga harga bawang bombay akan terus meningkat seiring mewabahnya virus Corona. Pasalnya, salah satu sumber bawang bombay adalah impor dari Tiongkok. Ini serupa dengan yang terjadi pada komoditas bawang putih.

“Bawang putih sudah agak turun. Kemarin Rp50 ribu belinya, sekarang Rp40 ribu per kilogram,” ungkapnya.

Menurut dia, kenaikan harga ini membuat konsumen mengurangi jumlah belanjaan. Namun, secara umum kenaikan harga akibat dampak virus corona ini tak sampai berpengaruh besar terhadap omzet harian keseluruhan komoditas.

“Berpengaruh banget sih tidak ya. Ya masih kategori biasa lah. Ada pengaruh tapi kecil,” ujarnya.

796