Home Hukum Perampok Bersenjata Api Beraksi di Tapanuli Tengah

Perampok Bersenjata Api Beraksi di Tapanuli Tengah

Tapanuli Tengah, Gatra.com - Perampok bersenjata api (Senpi) beraksi di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sabtu (15/2) sekira pukul 11.30WIB. Korbannya seorang ibu rumah tangga (IRT), Sumihar Simatupang, 49, warga Kota Sibolga. 
 
Korban mengalami kerugian material berupa sejumlah uang dan surat-surat penting lainnya. Korban juga terpaksa harus mendapatkan perawatan medis, sebab jari telunjuk tangan sebelah kiri korban mengalami luka serius.
 
Korban telah membuat laporan pengaduan ke Polsek Pandan dengan nomor : STTPL/16/II/2020/Res Tapteng/Polsek Pandan, tanggal 15 Februari 2020. Laporan diterima langsung oleh Kapolsek Pandan AKP Zulkarnain Pohan, cq Kepala SPK Aipda Agus Sentosa dan diteruskan ke Kanit Reskrim Ipda Emil Lumbantobing.
 
Korban Sumihar, dalam keterangannya kepada wartawan, mengaku saat itu dia berniat menagih pinjaman temannya sebesar Rp3juta lebih di sekitar Lapo Pinang, Pantai Indah Kalangan. Kebetulan temannya tersebut memintanya datang ke sekitar tempat itu, tapi dengan maksud yang belum pasti, apakah akan membayar hutang atau bagaimana. 
 
"Saat itu saya coba menemuinya seorang diri di tempat dimaksud dan berangkat dari Sibolga dengan menggunakan angkutan umum. Soalnya, saya sudah dua tahun lebih juga tidak bertemu dengan dia, dan dia juga belum melunasi hutangnya tersebut," tuturnya, saat masih berada di Mapolsek Pandan. 

Tapi setiba di lokasi dimaksud lanjutnya, dia dirampok oleh dua orang pria bermobil dengan menggunakan senjata api mirip pistol. Kejadian berlangsung begitu cepat. Para perampok yang datang dari depannya, tiba-tiba berhenti di sampingnya lalu merampoknya. 
 
"Sopir yang membawa mobil saat itu langsung keluar merampas Handphone saya. Kemudian temannya satu lagi yang berada di dalam mobil, mengeluarkan senjata dan mengancam saya untuk menyerahkan tas. Sementara posisi saya saat itu, tengah berjalan dan berkomunikasi dengan teman yang akan saya temui tersebut, untuk memastikan dimana posisi dia berada sebenarnya," pungkasnya.
 
Sempat terjadi tarik menarik tas, antara korban dan pelaku, hingga menyebabkan tangan korban mengalami luka cukup serius dan mengeluarkan banyak darah. 
 
"Perampok yang memegang pistol itu membentak dan mengancam akan menembak saya, jika tidak memberikan tas saya. Lalu dengan cepat temannya yang sudah berada diluar dan merampas Handphone saya terlebih dahulu, kembali merampas tas tas saya. Disitulah tangan saya terkait ke besi tas, karena saya masih coba menahan tas saat tersebut," ungkapnya. 
 
"Saya yakin itu pistol, karena terlihat berat, dan ada les putih digagang pistol tersebut. Selain itu juga, warna dari pistol itu sendiri adalah dominan hitam," sambungnya. 
 
Sementara aku dia, pada aksi itu, tidak ada seorang pun warga yang melihat, karena lokasi kejadian sepi. Sehingga dia pun tak berani berteriak minta tolong, ditambah pikirannya yang fokus kepada jari tangannya yang luka. 
 
"Soalnya, darah dari jari tangan saya keluar deras. Maka itu, saya tidak begitu memperhatikan kedua pelaku, dan juga mobil yang mereka kendarai lagi. Tapi pastinya, mobil yang dikendarai oleh kedua pelaku berwarna putih mirip Avanza," bebernya. 

Meski menjadi korban perampokan, Ia tidak segera melapor ke polisi, korban memilih untuk kembali ke rumah adiknya guna mengobati luka pada jarinya. Sesampainya, di rumah adiknya yang seorang perawat untuk segera mengobati jari tangannya yang luka.
 
"Setelah diobati dan didesak, saya baru berani untuk menceritakannya. Lalu, saya pun diantar ke Polsek Pandan untuk membuat laporan pengaduan," imbuhnya.
 
Kapolsek Pandan, AKP Zulkarnain Pohan, membenarkan adanya laporan atas dugaan perampokan tersebut.  "Sebagai langkah awal, personel sudah cek lapangan dan bergerak memburu para pelaku," kata AKP Zulkarnain singkat.
877