Home Politik Grebek PSK, Andre Rosiade : Hanya Ahokers Yang tidak Setuju

Grebek PSK, Andre Rosiade : Hanya Ahokers Yang tidak Setuju

Padang, Gatra.com - Kasus penggerebekan yang dilakukan Anggota DPR RI, Andre Rosiade terhadap pekerja seks komersial (PSK) inisial NN pada Minggu (26/1) menyisakan banyak pertanyaan di tengah masyarakat. Kendati ada yang mendukung, tapi sebagian tidak setuju dengan cara penggerebakan itu.

Ketika ditanya langsung terkait hal itu, Andre dengan emosi menjawab dan menuduh pihak yang tidak setuju dengan aksinya itu hanyalah Ahokers atau pendukung Ahok. Dengan alasan pendukung Ahok memang banyak yang membencinya, dikarenakan dia paling keras setiap sidang di DPR RI.

"Masyarakat mana yang galau? Apakah mereka orang Sumbar? Hanya Ahokers yang tidak setuju dengan saya," kata Andre di Kantor DPD Gerindra Sumbar, Minggu (16/2) di Padang.

Lebih lanjut Ketua DPD Gerindra Sumbar itu menyebutkan, Eko Kunthadi, Rudi S Kamri, Deny Siregar, dan tim Kurawa lainnya merupakan Ahokers yang getol menyerangnya terkait penggerebekan tersebut. Ia menilai hal itu dikarenakan Ahokers tersebut bukan orang Minangkabau atau lahir di Sumbar.

Selain itu, Andre juga menegaskan, jika aksi penggerebekan yang dilakukannya pada Minggu (26/1) tidak didukung masyarakat Sumbar, tidak akan mungkin banyak yang hadir dalam acara Jalan Sehat Hari Ulang Tahun ke 12 Partai Gerindra di Kota Padang. Baginya, banyaknya yang hadir itu bukti dukungan pada dirinya.

"Kalau masyarakat Sumbar tidak mendukung aksi saya, tidak mungkin 10.000 orang hadir hari ini," klaim anggota Komisi VI DPR RI Fraksi Gerindra itu.

Sebelumnya, Andre memang getol menyindir Ahok atau Basuki Tjahaja Purnama setelah dilantik menjadi Komisaris Utama PT Pertamina (Persero). Terutama semenjak Ahok sering tampil di publik mewakili Pertamina. Reaksi sindiran tersebut akhirnya menuai kritik pada dirinya terkait penggerebekan PSK di Padang.

Sementara pengamat politik dari Universitas Negeri Padang (UNP), Eka Vidya menyatakan, keterlibatan Andre dalam penggerebekan kasus prostitusi online di salah satu hotel berbintang di Kota Padang tersebut, merupakan tindakan konyol. Pasalnya, hal itu bukan tugas seorang anggota legislatif.

Kemudian pengamat politik Universitas Andalas (Unand) Najmuddin M.Rasul menyebutkan, keterlibatan Andre dalam penggerebekan kasus prostitusi di hotel kamar 606 di Padang tersebut tidak bisa ditampik sarat dengan kepentingan politik. Apalagi, Ketua DPD Gerindra Sumbar itu memang bagian dari aktor politik.

"Andre itu aktor politik. Segala gerak-geriknya akan selalu berkaitan dengan politik. Mau tidak mau apa yang ia lakukan akan berbau politik," ujar Najmuddin.

224