Jakarta, Gatra.com - Ads Mall yang baru dirilis di Indonesia mengklaim menjadi aplikasi marketplace advertising pertama di dunia untuk menghubungkan para pemegang brand dan agency periklanan.
Chief Executive Officer PT Kirbat Baru Indonesia, Yohanes Rocky, mengatakan, aplikasi advertising berbasis e-commerce berkonsep sebagai marketplace ini untuk mengatasi berbagai persoalan di dunia periklanan.
Menurutnya, beberapa hambatan saat pemasangan iklan yang ditemui pemegang brand maupun advertising agency seperti proses panjang dan rumit, teknologi yang usang, pajak yang tinggi, biaya iklan yang mahal, sulitnya mengetahui laporan, dan lokasi iklan yang statis.
"Kami sangat senang bisa menghadirkan Ads Mall untuk membantu brand dan agency periklanan untuk tumbuh bersama di industri yang kompetitif. Harapan kami, efisiensi biaya dan kesesuaian market bisa tercapai," kata Yohanes Rocky dalam keterangan tertulis, Senin (17/2).
Ads Mall merupakan aplikasi pertama di Indonesia dan bahkan di dunia dengan konsep agency full service plus. Ads Mall dibuat untuk menciptakan standardisasi baru dari sisi pembayaran secara cepat atau di muka.
Ads Mall hadir sebagai direktori atas media-media periklanan yang ada di Indonesia dengan sistem kerja yang transparan dan bantuan team marketing, customer service, dan team media.
Menurut Yohanes Rocky, Ads Mall memiliki beragam media placement di indoor, outdoor static, outdoor mobile, digital media, dan media massa. Ads Mall memberikan kesempatan untuk pemegang brand barang dan jasa untuk mengiklankan secara statis maupun dinamis di berbagai media.
Berbagai media tersebut di antaraya di bandara, mal, stasiun kereta, terminal bus, bioskop, gedung, jalan, jembatan penyeberangan, kantor polisi, gerbang tol, kereta, bus, minitrans, pesawat, motor, truk, billboard, sosial media, portal berita, televisi, radio, koran, tabloid, dan majalah melalui agency periklanan yang terdaftar di Ads Mall.
"Client dan partner Ads Mall saat ini telah ada di berbagai kota di Indonesia bahkan di beberapa negara lain seperti Cina, Korea, Singapura, dan Malaysia," katanya.
Reporter: FFA
