Home Gaya Hidup Wajah-wajah Ekspresif di Pameran Seni 'Raiku'

Wajah-wajah Ekspresif di Pameran Seni 'Raiku'

Yogyakarta, Gatra.com - Pameran seni rupa ‘Raiku’ digelar di Jogja Gallery, Kota Yogyakarta, 14-23 Februari. Ajang ini diikuti oleh seniman-seniman lintas generasi untuk menjalin persahabatan sekaligus menyuguhkan ekspresi khas tiap pribadi.

Pameran seni yang dibuka sejak Jumat (14/2) ini diikuti oleh 80 seniman. Mereka menghelat acara ini bermula dari ajang kumpul-kumpul sejumlah seniman.

Sebagian besar karya menerjemahkan judul pameran ‘raiku’--wajahku, dalam bahasa Jawa--secara harfiah. Karya-karya rupa ini menampilkan berbagai ilustrasi tentang wajah dengan aneka pendekatan dan eksekusi.

Kartika Affandi, putri maestro lukis Affandi, misalnya menyuguhkan ‘Padma’, lukisan terbarunya tahun ini berupa segurat wajah di tengah bunga dan goresan warna-warna cerah biru dan kuning.

Untuk wajah ‘realis’, Tino Setyono menggambarkan secara detail rupa nenek-nenek di ‘Doa Simbok’. di lukisan buatan 2019, berdimensi 111x92 centimeter ini, kerut-kerut muka dan leher juga uban si nenek terlihat meyakinkan.

Di lini seniman muda, Sigit Handari agaknya menyajikan kritik sosial di lukisan ‘Narator dan Eksekutor’ tentang wajah para pejabat lewat sosok berjas dengan kepala tikus dan babi yang dikerubuti banyak wajah lain.

Selain mereka, sejumlah seniman lebih lugas lagi merepresentasikan tajuk ‘raiku’. Mereka tak canggung menampilkan potret diri dengan berbagai variasinya.

Di luar karya dua dimensi, ada pula karya-karya tiga matra. Antara lain patung kayu jati ‘Kasih Ibu’ buatan Tino yang menyajikan citra setengah badan perempuan dan bayinya, ‘the sculptor’ patung wajah dengan hidung dan mulut jumbo tanpa mata, serta ‘medari’ sebuah patung resin tentang sesosok bersurjan dan sarung tanpa wajah.

Dalam catatan pengantar pameran ini, para seniman percaya jika semakin sering suatu karya seni bergerak maka peluang untuk beralih dan terjadinya pertukaran nilai, makna, dan transaksi ekonomi semakin besar. Karena proses ini, terjadi penyebaran terkait kualitas, proses kreatif, narasi historis, dan makna karya.

Koordinator seniman di pameran ini Joan Miroe menjelaskan pameran ‘Raiku’ digelar untuk menjalin persahabatan dan bersama -sama berekspresi seni untuk mengenalkan diri dan karya ke khalayak. Namun di sisi lain, setiap seniman juga punya pengalaman berbeda dan unik

“Setiap pribadi punya ide karya masing-masing seperti mimik muka kita yang lekat dengan tiap pribadi. Mereka juga punya makna kehidupan, positif negatif yang ditampilkan dalam karya dan menjadi harmoni,” ujar Joan saat ditemui Gatra.com di sela pameran, Selasa (18/2).

1272