Home Milenial Review Kurikulum 2013, Kemendikbud Fokus Pola Mengajar Guru

Review Kurikulum 2013, Kemendikbud Fokus Pola Mengajar Guru

Jakarta, Gatra.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menepis anggapan adanya perubahan atau revisi terhadap kurikulum 2013. 

Kemendikbud memastikan hanya akan mengulas kembali atau meriview kurikulum 2013 tersebut.

Plt Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Kabalitbang) Kemendikbud, Toyok Suprayitno menjelaskan, saat ini dalam kurikulum 2013 memang ditemui kelemahan dalam konteks implementasinya. Itu juga yang membuat para guru sulit untuk menerapkan pahaman tentang konsep tertentu dalam pengajaran mereka.

"Bahasanya bukan revisi, tapi meriview. Misal di inovasi salah satunya, ternyata guru selama ini kesulitan mengajarkan konsep pecahan. Ini kan harus dilengkapi dengan alat bantu apa yang bisa digunakan guru, untuk membantu menjelaskan konsep-konsep itu. Jadi, riview nanti lebih kepada memperkaya toolkit pengajaran. Untuk memudahkan guru mengajar," kata Totok saat ditemui di Kantor Kemendikbud, Jakarta, Rabu (19/2).

Totok mengungkapkan, menjadi penting karena aspek kutikulum sejatinya sangat luas. Mulai dari yang standar isi, konten, kompetensi, sampai pada toolkit alat bantu ngajar. Itu juga dapat disebut kurikulum.

"Intinya, implementasi itu lebih ke memperjelas tujuan belajar. Serta, kata-kata yang ambigu diperjelas. Misal, matematika tujuannya itu apa sih. Supaya, guru paham betul ketika mengajarkan pelajaran. Pandangannya, kita ingin membangun siswa seperti itu," kata Totok.

Totok juga mengharapkan melalui Toolkit atau alat peraga pengajaran yang dimaksud, bisa dibuat sesuai dengan kreativitas guru pengajar. Dia mengapresiasi kreativitas tersebut, dibanding jika guru melakukan pengadaan alat peraga dengan harga yang mahal.

"Jadi, asumsinya bukan harus ada alat peraga yang mahal, bukan itu. Tapi, guru dengan kreativitasnya bisa buat sendiri. Nah, kalau pengadaan artinya terpusat semua, sekolah diberikan hal yang sama. Jadi tidak kreatif lagi. Yang ingin dibangkitkan, adalah menginspirasi guru supaya kreatif, bukan memberikan toolkitnya," kata Totok.

2023

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR