Home Politik Rekomendasi PDIP Ditunda, Ini Tanggapan Bakal Cawali Solo

Rekomendasi PDIP Ditunda, Ini Tanggapan Bakal Cawali Solo

Solo, Gatra.com - Bakal Calon Wali Kota Solo, Achmad Purnomo masih bersabar menunggu turunnya rekomendasi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Padahal sudah ada 50 daerah di seluruh Indonesia yang rekomendasinya diumumkan oleh DPP PDIP hari ini.

Pihaknya tetap optimis akan mendapatkan rekomendasi dari DPP PDIP. ”Kalau ditunda ya tidak bisa berbuat apa-apa. Semua kan kewenangannya DPP, kita sebagai kader hanya bisa menunggu,” ucapnya saat ditemui di Balai Kota Solo, Rabu (19/2).

Dirinya tidak tahu menahu mengenai jadwal untuk pengumuman rekomendasi. Dia juga tidak paham apa pertimbangan DPP PDIP menunda rekomendasi untuk kota Solo. Dirinya juga tidak mendapat kabar mengenai hal ini dari Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo. Padahal saat ini pria yang akrab disapa Rudy tersebut sedang menunaikan tugas di Jakarta.

”Pak Wali (Rudy) sedang bertugas di Jakarta, tidak memberi kabar ke saya. Pak Wali sendiri juga tidak tahu, ya ditunggu dengan sepenuh hati saja,” ucapnya.

Purnomo berharap agar semua rekomendasi dapat dipercepat, khususnya Solo. Bahkan Purnomo juga sudah pernah membicarakan mengenai hal ini di DPP PDIP pada saat uji kelayakan dan kepatutan.

”Semua rekom (rekomendasi) kalau bisa cepat, khususnya Solo. Ya dulu dijawab ya ya ya (oleh DPP), tapi kok belum. Daerah lain malah sudah,” ucap Purnomo.

Dirinya berkomitmen tetap tegak lurus pada keputusan partai. Sebab menurutnya mencari informasi pun juga tidak bisa. ”Info yang lebih jelas ya dari DPD atau DPP,” ucapnya.

Saat ditanya apakah cemas menunggu turunnya rekomendasi, Purnomo lebih memilih untuk pasrah. Seandainya ada hasil lain, dirinya tetap yakin DPP bisa bijaksana dalam memutuskan siapa yang mendapat rekomendasi. Dirinya yakin siapapun yang mendapat rekomendasi, DPP memutuskannya untuk kepentingan bersama.

”Saya siap menerima rekom, siap tidak menerima rekom,” ucapnya.

Saat ditanya adanya peluang untuk berpindah partai, Purnomo berencana tidak mengambil peluang ini. Dirinya menilai saat berpindah partai ada persoalan mengenai etis.

”Saya kasihan dengan masyarakat kota Solo. Independen sulit, koalisi juga sulit. Beberapa partai juga menjalin komunikasi, tapi saya belum putuskan karena masalah etis,” ucapnya.

532