Home Ekonomi Belanda InvestorAsing Terbesar di Sumbar, Singapura Kedua

Belanda InvestorAsing Terbesar di Sumbar, Singapura Kedua

Padang, Gatra.com  Langkah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menggaet investor mulai menunjukkan hasil, salah satunya investasi panas bumi yang mulai produksi. Misalnya, telah beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) oleh PT Supreme Energy di Muara Laboh, Kabupaten Solok Selatan.

Berdasarkan data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sumbar, sepanjang 2019 realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai 157,1 ribu dolar AS, atau setara dengan Rp2 triliun lebih. Dari jumlah itu, Belanda Negara terbesar berinvestasi Sumbar, yakni mencapai 71,6 ribu dolar AS.

Kemudian, disusul Singapura diurutan kedua dengan nilai investasi mencapai 38 ribu dolar AS, Malaysia berinvestasi senilai 22,9 ribu dolar AS, Hongkong 19,9 ribu dolar AS, Australia 1,5 ribu dolar AS, India sebanyak 990 dolar AS , dan Republik Rakyat Tiongkok (Cina) 692 dolar AS. Sementara negara lainnya nilai investasinya di bawah negara Cina.

"Ada 17 negara yang berinvestasi ke Sumbar, tapi yang tertinggi nilainya dari Belanda," kata Kepala DPMPTSP Sumbar, Maswar Dedi, Rabu (19/2) di Padang.

Keterangan Maswar, investasi tersebut lebih banyak ke sektor primer, seperti tanaman pangan, perkebunan, peternakan, kehutanan, perikanan, dan pertambangan yang mencapai 95,9 ribu dolar AS. Sementara sektor sekunder seperti industri makanan, tekstil, industri kayu, industri kertas, industri kimia dan lainnya mencapai 32,4 ribu dolar AS.

Kemudian sektor tersier, seperti listrik, gas, air, konstruksi, perdagangan, perhotelan, restoran, transportasi, perumahan, perkantoran dan lainnya mencapai 28,6 ribu dolar AS. Daerah terbanyak investasi PMA, yakni Solok Selatan senilai 72,4 ribu dolar AS, Sijunjung 27,6 ribu dolar AS, dan Tanah Datar 20,4 ribu dolar AS.

Sebelumnya, menurut Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, banyaknya investor yang masuk tersebut karena adanya kemudahan berinvestasi melalui DPMPTSP. Bahkan pihaknya membantu mengkomunikasikan dengan pemerintah pusat jika investor mengalami kendala perizinan kewenangan pusat.

Kadang memang ada kendala, misalnya terkait tanah ulayat, tapi kita kita komunikasikan dengan masyarakat. Investasi yang masuk inilah hasil kunjungan ke luar negeri selama ini, kata Irwan.

354