Jakarta, Gatra.com - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengatakan saat ini kondisi bahan baku obat dalam negeri yang 95 persen, masih merupakan impor harus segera ditangani. Percepatan penyediaan Bahan Baku Obat dalam negeri bisa menjadi jawaban dalam menanggulangi jumlah impor tersebut.

Deputi Teknologi Agroindustri dan Biofarmasi (TAB) BPPT, Soni Sulistio, mengatakan BPPT tahun ini tengah mendorong penurunan jumlah impor tersebut sebesar 7 persen dari total 95 tadi. 

Langkah itu dapat dilakukan setelah adanya kerja sama dengan PT. Mersifarma Tirmaku Mercusana, Sekolah Farmasi ITB dalam penerapan dan pengkajian bahan baku obat Amoksisilin dan kesediaan farmasi.

"BPPT mempunyai fokus dalam 5 tahun kedepan mengurangi jumlah impor lima bahan baku obat, yaitu Antibiotik Amoksisilin, Pracetamol, Vaksin HPV, Herbal dan Insulin. Nah, itu dilakukan bertahap hingga 2024 mendatang," kata Soni kepada wartawan, Jumat (21/2).

Soni mengatakan pihaknya yang kerja sama dari industri, akan menyiapkan peta jalan atau roadmap untuk merealisasikan hal tersebut. Roadmap itu nantinya akan menandai pengarah bahan baku obat dalam negeri dalam 5 tahun kedepan.

"Tahun ini disampaikan plannya, tahun kedua ada baru detail engginering dan dari scalling up kita buat engginering plannya. Tahun ketiga, baru kita uji coba konstruksi pabriknya. Jadi detail, enginering sampai siap investasi. Mudah-mudahan konstruksi pabrik bisa dilaksanakan di tahun depan, tapi optimistiknya tahun 2022 konstruksinya. Tahun 2023 akhir atau 2024 awal sudah bisa mengoperasikan. Jadi pas lah 2024 ini, kalau bisa sebelum 2024 obat Amoksisilin merah putih ini bisa diproduksi," ujar Soni.

Soni menambahkan bahwa kerja sama yang dilakukan kedepan tentunya akan lebih digencarkan. Meski saat ini hanya dilakukan terhadap PT. Mersifarma Tirmaku Mercusan.

"Iyalah, kan masih ada industri yang lain. Selain itu, ini masih amoksisilin loh, kan masih ada obat yang lain. Ada parasetamol, herbal, dan sebagainya. Nah kita juga bisa mengaplikasikan sistem kerja sama dengan yang lain kedepan," kata Soni.