Jakarta, Gatra.com - Polda Metro Jaya memastikan, kepulan asap di gedung Nusantara III DPR RI bukanlah berasal dari kebakaran, melainkan dari aerosol yang bocor.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, kepulan asap dari Gedung Nusantara III DPR berasal dari aerosol yang bocor. Yusri menyebut, kebocoran itu sudah terjadi sebanyak tiga kali sejak 2018 lalu.
"Ini tidak ada sama sekali titik api. Aerosol itu sistem dan ini sudah kali ketiga sejak 2018, aerosol itu mengalami eror," kata Yusri di Gedung Nusantara III, DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (24/2).
Yusri menyebut aerosol itu adalah salah satu alat pemadam kebakaran berupa asap yang secara otomatis keluar. Jika memang terkena panas, aerosol akan keluar dan kemudian ada alat yang memadamkan apinya.
Yusri menambahkan, ada sepuluh titik di Gedung DPR yang dipasang aerosol. Namun dari kesepuluh titik itu, hanya titik di Gedung Nusantara III yang eror.
"Semua gedung ini dipasang aerosol sistem. Ini salah satu alat pemadam kebakaran yang bagus, tapi ada eror karena memang kegunaannya dia pada saat kena panas tinggi dia akan mengeluarkan asap untuk segera memadamkan panas tersebut," paparnya.
Yusri menegaskan tidak ada kerugian dari peristiwa tersebut. Bahkan kebocoran yang bersamaan dengan rapat menteri, DPR, MPR dan seminar penegak hukum itu dipastikan tak ada yang dievakuasi. Menurutnya, asap itu juga tak berbahaya.
"Eggaklah, gak terlalu (bahaya), cuma sesak napas doang. Dia (aerosol) kan untuk memadamkan api kegunaannya," tukasnya.
Sebelumnya, kepulan asap tiba-tiba keluar dari gedung Nusantara III Kompleks Parlemen. Satuan Pengamanan Dalam (Pamdal) langsung membunyikan alarm kebakaran dan menyuruh semua orang untuk keluar.
Saksi mata yang berada di lokasi menuturkan, asap diduga dari lantai 2. Namun, ia yang berada di lantai 9 sudah melihat asap pekat dan ia buru-buru untuk keluar.
"Saya kan dari lantai 9, sehabis bertemu Bamsoe (Ketua MPR RI). Saya mau jalan ke lift, buru-buru saya turun ke bawa, puji Tuhan saya bisa selamat," ucap salah satu saksi Edison Manurung, di kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (24/2).
Asap keluar sekitar pukul 11.30, Pamdal sampai saat ini masih melakukan evakuasi. Tiga mobil pemadam kebakaran pun dikerahkan untuk mencari titik api.
