Home Ekonomi Kurangi Pengangguran, Pemkab Belu Gandeng BLK Jawa-Sumatera

Kurangi Pengangguran, Pemkab Belu Gandeng BLK Jawa-Sumatera

Atambua, Gatra.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) bekerja sama dengan lima Balai Latihan Kerja ( BLK ) di Pulau Jawa dan Sumatera Utara untuk memberikan pendidikan pelatihan kertampilan kerja bagi masyarakat di Kabupaten Belu.

Kelimanya adalah BLK Bekasi-Jawa Barat, BLK Medan-Sumatra Utara, BLK Semarang-Jawa Tengah, BLK Bandung-Jawa Barat, BLK Tangerang-Banten.

“Untuk meningkatkan keterampilan kerja masyarakat, kami bekerja sama dengan lima Balai Latihan kerja (BLK). Empatnya di Pulau Jawa dan satunya lagi di Sumatera Utara,” kata Wakil Bupati Belu, Ose Luan kepada Gatra.com, Senin (24/2).

Kerja sama ini, lanjut Ose Luan adalah untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dan sasarannya untuk mengurangi angka pengangguran bagi masyarakat di Kabupaten Belu.

“Semula pada tahun 2018 lalu kami bekerja sama dengan tiga BLK yakni BLK Bekasi-Jawa Barat, BLK Semarang-Jawa Tengah, BLK Bandung-Jawa Barat. Namun pada tahun 2019, kami tambah dua lagi yakni BLK Medan Sumatera Utara dan BLK Tangerang Banten,” jelas Ose Luan.

Dia menyebutkan, untuk kerja sama ini Pemkab Belu mengalokasikan tiap BLK 16 orang untuk diberikan pelatihan keterampilan. Namun untuk tahun 2020 ini kuota ini akan dinaikan menjadi 500 orang.

“Jadi untuk tahun 2020 ini kami alokasikan pelatihan untuk 500 orang calon tenaga kerja. Mereka ini akan disebar pada lima BLK ini sesuai jurusan keterampilan yang ada pada BLK itu,” ujar Ose Luan.

Rinciannya sebut Ose Luan, empat BLK akan diikuti warga Belu khusus untuk mengikuti pelatihan menjahit, elektronik dan otomotif. Sementara BLK di Medan Sumatra Utara untuk dilatih menjadi pegiat Pariwisata. Durasi waktu pelatihan bervariatif, antara 45 hari hingga 60 hari.

“Pelatihan ini atas kerja sama Pemkab Belu dengan Kementrian Tenaga Kerja dan Pemprov NTT. Kementrian Tenaga Kerja memberikan pelatihan sementara Pemerintah Provinsi memberikan uang saku Rp3,5 Juta per orang,” ungkap Ose Luan.

Peserta yang mengikuti pelatihan tahun 2018 dan 2019 dikatakannya sudah terserap di dunia kerja, seperti di bengkel-bengkel dan penjahit yang tersebar di Kabupaten Belu.

“Mereka yang dikirim untuk belajar di BLK-BLK itu sekarang sudah bekerja. Bahkan ada dari mereka sudah menjadi pelatih, tutor mentransfer ilmu untuk warga lain di Kabupaten Belu,” katanya.

Khusus 2020, pihaknya akan bekerja sama dengan jurusan spesifikasi, seperti di BLK Semarang, Jawa tengah. Para peserta akan mengikuti serangkaian pelatihan di kota Lumpia.

“Mereka yang dikirim untuk mengikuti pelatihan di BLK Semarang ini khusus untuk spesifikasi ketrampilan menjahit baju anak-anak dan baju perempuan. Mereka ini diharapkan kembali nanti akan menjadi pelatih lagi untuk warga Belu,” kata Ose Luan.

Dia berharap, dengan adanya kerja sama dengan lima BLK ini secara bertahap dapat mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Belu.

“Sasarannya antara lain untuk mengurangi angka pengangguran. Karena sesuai data statistik untuk Kabupaten Belu pada tahun 2017, jumlah pengangguran tercatat 36.000 ribu orang. Kami akan berusaha secara bertahap untuk mengurangi data pengangguran ini ,” jelasnya.

Pola perekrutannya kata Ose Luan dilakukan oleh Dinas Tenaga Kerja yakni membuka pendaftaran pelatihan kepada semua masyarakat Kabupaten Belu.

“Seleksinya dilakukan oleh BLK masing-masing untuk merekrut sesuai kebutuhan yang ada dalam item kerja sama itu. Salah satu syaratnya adalah berijasah minimal SLTA/SMK atau sederajat,” tutup Ose Luan.

252