Home Teknologi Siswa SMA PGRI 2 Kayen Ciptakan Sabun Antiseptik dari Randu

Siswa SMA PGRI 2 Kayen Ciptakan Sabun Antiseptik dari Randu

Pati, Gatra.com - Siswa SMA PGRI 2 Kayen kembali menunjukkan kelihaiannya dalam mengolah limbah. Kali ini, limbah kulit buah randu diubah menjadi sabun antiseptik cair yang tak kalah kualitasnya dengan sabun merek terkenal sekalipun.
 
Penemuan ini sudah melalui serangkaian pengujian, mulai dari uji bakteri, Ph, bobot jenis, banyak busa dan uji organoleptic. Untuk keakuratan uji anti bakteri sendiri, dilakukan di lab terpadu UNDIP.
 
Waka Kurikulum SMA PGRI 2 Kayen, Fitri Maria Ulfa mengatakan, bahkan semua indikator uji untuk sabun inovasi kedua siswanya telah tercapai dan memiliki tren positif.
 
"Dari uji tersebut, kemampuan anti bakteri yang dihasilkan mampu menyamai produk dari sabun bioantiseptik terkemuka di Indonesia," ujarnya, Senin (24/2).
 
Dikarenakan hal itu menjadi wajar jika sabun dari limbah kulit buah randu karya Diah Kusuma Wardani dan Kamila Rafiq, berhasil menyabet mendapatkan penghargaan Honourable Mention untuk kategori Biologi dalam Indonesia Science Project Olympiade (ISPO) di Tangerang, Banten, pekan lalu.
 
Ia merinci, jika biaya produksi sabun antiseptik cair ini hanya seperlima, dibandingkan harga sabun antiseptik di pasaran. "Kami terus berupaya untuk mengembangkannya. Kami juga membuka peluang kerja sama dengan pihak lain," paparnya.
 
Dalam pandangan yang berbeda, Kamila Rafiq menyebut jika temuannya itu terlahir dari bentuk keprihatian. Mengingat, banyaknya kulit (klotoka -Jawa) buah randu yang banyak tersebar tak terpakai di sekitar lingkungannya.
 
"Banyak yang tidak dimanfaatkan, mentok dipakai untuk  membakar batu bata. Kami pun kepikiran untuk memanfaatkannya, sehingga memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi," ungkapnya.
 
Kamila dan Diah pun mencoba mencari manfaat lain dari kulit buah randu, mulai dari searching di internet, hingga literasi dari sejumlah jurnal. Dari kegetolan itu, mereka akhirnya menemukan jika kulit buah randu bisa dijadikan sebagai bahan baku sabun antiseptik cair.
 
"Untuk menambah kualitasnya, kami mencampur dengan bawang putih yang berkhasiat sebagai antiseptik dan anti bakteri," imbuhnya.
 
Sementara itu, Diah membeberkan jika pembuatan sabun antiseptik cair ini tidak begitu sulit. Mula-mula, kulit buah randu dibakar untuk diambil ekstraknya. Kemudian ekstrak tersebut diberikan minyak kelapa dan aquades, sehingga berbentuk sabun cair.
 
"Lalu ditambahkan antibakteri yang berasal dari filtrate bawang putih. Langkah terakhir ditambahkan pewangi untuk aromanya," terangnya,
 
Kepala Cabang Dinas Pendidikan wilayah III Pati,  Sunoto mengaku mengapresiasi keberhasilan yang diraih oleh siswa SMA PGRI 2 Kayen ini. Kolaborasi antara guru, kepsek dan budaya prestasi benar-benar ditunjukkan di sekolah tersebut.
 
"Kami berupaya berkeliling ke sekolah. Kami cukup yakin prestasi seperti ini dapat memotivasi daerah dan sekolah lain untuk ikut berprestasi," ucapnya.
544