Home Gaya Hidup Ke Surabaya, Pemkot Jayapura Bawa Pulang Budaya Daur Ulang

Ke Surabaya, Pemkot Jayapura Bawa Pulang Budaya Daur Ulang

Surabaya, Gatra.com - Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Jayapura berkunjung ke beberapa lokasi perkampungan di Surabaya. Salah satunya, adalah Kampung Ondemohen di Jalan Ondemohen Magersari, RT 8 RW 7 Kelurahan Ketabang, Genteng.

Mereka terpukau dengan penataan cantik di satu gang kampung tersebut. Terutama, budaya membuat produk daur ulang oleh warga yang dijual dan terpasang di depan rumah sebagai tempat menampung pelbagai macam tanaman dan hiasan lain.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Jayapura Ketty Kailola mengatakan, kemampuan masyarakat memproduksi barang daur ulang berkualitas perlu diterapkan di Jayapura. Sebab, masyarakatnya belum memproduksi barang daur ulang berkualitas.

"Cukup luar biasa. Ada kegiatan bijak mengelola sampah yakni reduce, recycle, dan reuse. Di Papua sudah ada tapi, barang-barang yang berkualitas belum ada," kata Ketty di Kampung Ondemohen, Senin (24/2).

Ketty mengatakan, ada beberapa keunggulan pemberdayaan masyarakat di Surabaya yang perlu diterapkan di Jayapura. Salah satunya, adalah peran serta para akademisi dari perguruan tinggi.

Hal itu, terkait dengan integrasi antara teknologi yang diterapkan dengan kepedulian masyarakat. Yang kedua, masalah pengelolaan anggaran yang diakuinya, Surabaya terbukti cukup efisien.

Sementara itu, Penyuluh Lingkungan Hidup DKRTH Surabaya Adi Candra mengatakan, pengelolaan sampah di kota Pahlawan memang berbeda. Saat kota lain memusatkan pengelolaan sampah hanya pada pemerintahnya saja, Surabaya melibatkan masyarakatnya.

Sebab, sampah bukan hanya berasal dari tempat-tempat tertentu seperti hotel, restauran, atau perkantoran. Melainkan, juga berasal dari tiap rumah tangga.

Untuk itu, lanjutnya, keterlibatan masyarakat dalam mengelola sampah, tentu sangat penting. Apalagi, jika mayoritas sampah yang dapat didaur ulang berasal dari sampah rumah tangga.

"Daur ualng itu bisa kita lakukan ketika ada sebuah gerakan. Yang bisa menggerakkan ya masyarakat. Ada agent of change dan terintegrasi," kata Adi.

Terkait sampahnya sendiri, ada satu jenis yang disebut sampah residu. Adi menjelaskan, sampah itu adalah limbah atau sisa dari olahan sampah.

"Mestinya, (sampah residu) itu yang masuk ke Tempat Pembuangan sampah Akhir (TPA). Karena sudah tidak bisa diapa-apakan lagi," jelasnya.

181