Home Internasional Tujuh Tewas Akibat Bentrokan di India saat Trump Berkunjung

Tujuh Tewas Akibat Bentrokan di India saat Trump Berkunjung

Delhi, Gatra.com - Tujuh orang tewas di Delhi, India dalam aksi demonstrasi menentang undang-undang kewarganegaraan baru India yang kontroversial. Aksi demonstrasi ini terjadi ketika Presiden Amerika Setikat, Donald Trump melakukan kunjungan resmi pertamanya ke India.

Korban tewas merupakan satu orang polisi dan enam orang warga sipil dalam bentrokan yang terjadi pada Minggu (23/2) hingga Senin (24/2) kemarin. Aksi ini menjadi yang terparah sejak Undang-undang Kewarganegaraan baru itu disahkan pada 2019 lalu.

Berdasarkan keterangan salah satu petugas medis, setidaknya 35 orang dirawat di rumah sakit GTB di Delhi karena cedera serius. Namun, jumlah total korban luka-luka diyakini lebih dari 100.

"Salah satu yang terluka serius adalah seorang perwira polisi senior. Dia sekarang telah dipindahkan ke rumah sakit lain untuk perawatan khusus," kata petugas medis.

Seperti dilaporkan BBC, bentrokan ini terjadi antara masyarakat pendukung UU Kewarganegaraan dan masyarakat yang menolak regulasi itu.

Menurut keterangan saksi mata, banyak kendaraan hangus terbakar dan jalanan dipenuhi bebatuan di daerah-daerah seperti Jaffrabad dan Chand Bagh, pada Selasa pagi. Bahkan, sejumlah saksi mata menyebut daerah-daerah ini layaknya zona perang.

Diketahui, UU Kewarganegaraan baru India atau Citizenship Amendment Act (CAA) memberikan amnesti kepada imigran non-Muslim dari tiga negara mayoritas Muslim terdekat. UU baru itu dianggap berisiko akan menimbulkan status sekuler di India.

Selain itu, para kritikus mengatakan CAA malah akan mendiskriminasi umat Islam. Tetapi pemerintah menegaskan bahwa CAA hanya memberikan amnesti kepada minoritas yang teraniaya.

Sejauh ini, aksi-aksi demonstrasi terkait CAA sebagian besar dipimpin oleh wanita dan pria Muslim. Namun, banyak orang Hindu juga yang bergabung dengan mereka.

 

90