Home Ekonomi Kemenkeu: Dana Otsus Papua Belum Optimal

Kemenkeu: Dana Otsus Papua Belum Optimal

Jakarta, Gatra.com - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengatakan, penggunaan dana Otonomi Khusus (Otsus) Papua dan Papua Barat masih belum optimal. Sehingga belum mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sana.

Hal itu dapat dilihat dari kedua wilayah itu, yang hingga saat ini belum mampu mengejar ketertinggalannya dengan daerah lain di seluruh Indonesia.

"Pendanaan Otsus saat ini belum mencapai yang diharapkan, yaitu mengejar ketertinggalan daerah lain. Dan ini perlu didesain kembali biar pelaksanaan-pelaksanaan publik dan kesejahteraan bisa dilanjutkan,” kata Suahasil, di Gedung DPD RI, Jakarta, Selasa (25/2).

Suahasil menjelaskan, penggunaan Dana Otsus di sejumlah sektor masih belum optimal. Misalnya saja di sektor pendidikan, Papua masih mengalokasikan sebesar 25,4 persen di sektor tersebut. Padahal, seharusnya pemerintah provinsi mengalokasikan setidaknya 30 persen dari dana pagu Otsus.

"Untuk Papua Barat sebesar 25,1 persen atau sesuai Pergub sebesar 20-30 persen," ujarnya.

Sedangkan di bidang kesehatan, lanjut Suahasil, Papua mengalokasikan Dana Otsus hanya sebesar 18,7 persen atau sudah di atas ketentuan dalam Perdasus sebesar 15 persen. Sementara Papua Barat, daerah itu mengalokasikan Dana Otsus untuk sektor kesehatan sebesar 13,4 persen atau sudah di atas ketentuan dalam Pergub yaitu sebesar 10-15 persen.

"Secara umum indikator pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur di wilayah Papua yang memperoleh dana otsus, masih lebih buruk dibandingkan dengan rata-rata kabupaten kota dengan karakteristik serupa," jelasnya.

Meski, kata Suahasil ada beberapa hal yang mengalami peningkatan dengan adanya Dana Otsus, yakni stunting dan ketersediaan air bersih. Di Papua, stunting dan ketersediaan air bersih meningkat sebanyak 0,18 persen, sedangkan di Papua Barat, meningkat sebesar 0,65.

"Hanya indikator stunting dan akses air bersih di Papua, serta akses sanitasi layak di Papua Barat yang mengalami perbaikan lebih tinggi dibandingkan rata-rata kabupaten kota dengan karakteristik serupa," katanya.
 

97

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR