Home Teknologi PLTS Atap Mulai Dilirik Sejumlah Pelaku Industri

PLTS Atap Mulai Dilirik Sejumlah Pelaku Industri

Jakarta, Gatra.com - Kementerian ESDM telah mendukung penggunaan PLTS Atap untuk industri dan bisnis melalui terbitnya peraturan Menteri ESDM Nomor 12/2019 tentang kapasitas pembangkit tenaga listrik untuk kepentingan sendiri yang.
 
Dalam pelaksanaannya berdasarkan izin operasi dan revisi peraturan Menteri ESDM nomor 49/2018 tentang penggunaan sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya Atap oleh Konsumen PLN dengan peraturan perubahannya peraturan Menteri ESDM nomor 13/2019 dan Peraturan Menteri ESDM Nomor 16/2019. 
 
Perubahan Peraturan Menteri ini diharapkan dapat meningkatkan industri dan bisnis untuk berinvestasi dan akan mendorong tercapainya target bauran energi terbarukan nasional sebesar 23% di tahun 2025.
 
Kasubdit Keteknikan dan Lingkungan Aneka EBT Kementerian ESDM, Martha Relitha Sibarani mengatakan, pihaknya akan terus menyusun kebijakan-kebijakan untuk mendorong pemasangan PLTS Atap di Indonesia.
 
Dia menyatakan, Kementerian ESDM juga telah banyak memasang PLTS Atap di lingkungan KESDM dan di tempat lainnya.
 
"Kementerian ESDM juga telah mendorong program pemasangan PLTS Atap di gedung pemerintah, baik pusat maupun daerah serta gedung BUMN. Dengan adanya perusahaan yang menyediakan PLTS Atap ini cukup membantu kami untuk mengimplementasikan penggunaan PLTS Atap di kompleks industri atau bangunan komersial," ujarnya saat customer sharing session di Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (26/2). 
 
Dia menerangkan, dukungan kebijakan dan regulasi yang dikeluarkan pemerintah berdampak terhadap meningkatnya minat pelaku industri dan bisnis untuk memasang PLTS Atap.
 
Selain itu, lanjut Martha, ingginya permintaan tersebut juga karena karakteristik PLTS Atap yang tergolong mudah diaplikasikan, tidak membutuhkan lahan yang luas dan biaya investasi yang masih memungkinkan, bahkan termasuk murah.
 
PT Xurya Daya Indonesia (Xurya) sebagai startup energi terbarukan yang mempelopori metode DP 0 dalam pembiayaan PLTS Atap, telah menggandeng lebih dari 20 pelaku industri dan bisnis dalam menggunakan PLTS Atap di fasilitas mereka. Para pelaku industri dan bisnis yang terdiri dari pabrik, pusat perbelanjaan, gudang pendingin, bangunan perkantoran, dan perusahaan logistik.
 
Managing Director Xurya Daya Indonesia, Eka Himawan mengatakan pemerintah kini sudah memberikan ruang untuk pengembangan EBT. Dengan begitu, dia menilai dapat meningkatkan gairah para pelaku industri dan bisnis untuk memasang PLTS Atap di fasilitas mereka. 
 
"Tentunya Xurya turut mendukung pengembangan EBT ini dengan menjadi mitra para pelaku industri dan bisnis yang ingin pasang PLTS Atap namun terkendala biaya investasi awal. Kalau di Xurya tidak perlu mengeluarkan biaya investasi, kami akan memberikan akses green-financing murah, proses instalasi hingga perawatan PLTS Atap yang sudah terpasang di pelanggan kami," tuturnya. 
 
Salah satu pelanggan Xurya, MGM Bosco Logistics sebagai perusahaan di sektor industri rantai pendingin mengaku telah menggunakan PLTS Atap sejak Oktober 2019 sebesar 241 kWp di salah satu warehouse nya yang berlokasi di Sidoarjo, Jawa Timur.
 
Penggunaan PLTS Atap diklaim sebagai bentuk tanggung jawab MGM Bosco Logistics dalam menerapkan efisiensi energi yang lebih bersih dan berkelanjutan sekaligus menekan biaya listrik.
 
Logistic Solution Manager MGM Bosco Logistics, Liza Amalia mengungkapkan, sebagai pemain di industri rantai pendingin, pihaknya harus selalu menjaga suhu di gudang penyimpanan. Sementara itu, konsumsi energi listrik merupakan salah satu komponen biaya operasional terbesar dalam pengelolaan Gudang pendingin. 
 
"Tarif listrik kedepannya akan mengalami kenaikan, sehingga pemanfaatan energi terbarukan melalui PLTS Atap merupakan salah satu langkah strategis kami untuk menekan biaya operasional sekaligus menerapkan pemanfaatan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan," jelasnya. 
 
Liza mengaku, biaya tagihan listrik perusahaannya menurun hampir 20% setelah menggunakan PLTS Atap. Selain dapat melakukan penghematan, menurutnya penggunaan PLTS Atap juga sebagai kontribusi terhadap kelestarian lingkungan.
 
"Sebagai rantai pendingin pertama di Indonesia yang menggunakan PLTS Atap, sesuai komitmen kami dalam waktu dekat kami akan memasang PLTS Atap ini di fasilitas lainnya yang berlokasi di Bekasi dan Makassar,tutup Liza.
 
443