Home Hukum Polisi Bekuk Manipulator Akun Gojek

Polisi Bekuk Manipulator Akun Gojek

Surabaya, Gatra.com - Polisi membekuk seorang ahli IT yang membuat akun Gojek palsu. Tersangka yang bernama M. Zaini, 35, warga Perum Sawojajar, Malang, terbukti memanipulasi akun Gojek dan pelanggan fiktif.

Polisi menangkap Zaini di kediamannya dua minggu lalu (7/2). Tanpa perlawanan, polisi lalu menggelandang Zaini dan sejumlah barang bukti berupa 8850 kartu SIM perdana Axis dan 48 buah ponsel ke Mapolda Jawa Timur.

Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Luki Hermawan mengatakan, Zaini bukan satu-satunya tersangka dalam aksi kejahatan tersebut. Luki menyatakan telah mengantongi sejumlah nama yang termasuk dalam jaringan Zaini.

"Sementara 1 (tersangka), tapi kami sudah identifikasi jaringan dan namanya sudah ada. Yang jelas, (tersangka beraksi) secara digital dengan menggunakan akun palsu," kata Luki di Mapolda Jawa Timur, Rabu (26/2).

Luki mengungkapkan, tersangka bukan driver Gojek asli. Zaini hanya ahli IT yang biasa membuat aplikasi dan sebagai operator menjalankan akun-akun bodongnya.

Saat menjalankan aksinya, tersangka membuat akun driver Gojek, pelanggan, dan tempat-tempat fiktif. Beberapa diantaranya, akun restoran fiktif yang biasa menjadi jujugan orderan.

Dirreskrimum Polda Jatim Kombes Pol Pitra Andreas Ratulangie mengatakan, kejahatan yang dilakukan tersangka tergolong aksi manipulasi data. Pitra menduga bahwa tersangka juga masuk dalam manipulasi suara pada Pilkada 2020.

"Bisa jadi juga (tersangka membuat) akun-akun bodong yang selama ini penyebar Hoax. Ini yang perlu kita waspadai. Ancaman hukumannya 12 tahun penjara," kata Pitra.

Sementara itu, Zaini mengaku telah menjalankan aksinya sejak Agustus 2019 lalu. Dia membeli akun driver Gojek dan membuat beberapa akun restoran yang masuk dalam daftar aplikasi GoFood.

Kemudian, sebagai operator akun driver, dia memesan barang dari akun restoran fiktif buatannya sendiri. Untuk itu, Zaini mengaku telah menyiapkan ribuan SIM Card yang ia gunakan untuk login sebagai pengguna.

"SIM Card ini hanya untuk login awal saja. Setelah itu tersimpan otomatis di dalam ponsel customer," aku Zaini.

Sebelum menggunakan SIM Card baru, dia mengaku membeli data kependudukan dari seorang kawan berinisial NF. Namun, dia tidak berkata banyak soal NF tersebut.

 

871