Jakarta, Gatra.com - Bank Indonesia (BI) memastikan akan terus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Terutama saat kondisi global sedang mengalami ketidakpastian karena virus corona yang mewabah selama beberapa waktu terakhir.

Hal itu dikatakan Deputi Senior BI, Destry Damayanti dalam Economic Outlook 2020, di Ritz Carlton Hotel, Jakarta, Rabu (26/1).

"Financial chanel langsung, market kita bergerak turun ke bawah. Kita kemudian lakukan konsep action, kita stimulus ekonomi karena global market juga lagi berat," kata dia.

Karenanya, agar rupiah tetap stabil, BI berusaha menjaganya melalui upaya triple intervention yang dilakukan ke pasar. Beberapa diantaranya adalah yang dilakukan di pasar Domestic Non-Delivery Forward (DNDF), pasar spot dan pasar Surat Berharga Negara (SBN).

Destry menjelaskan, selama ini upaya pemerintah melakukan intervensi di DNDF cukup memberikan kepercayaan bagi investor. Padahal sebelumnya upaya itu belum banyak dilakukan oleh banyak negara.

"Kita masuk di bonds market. Kita juga ingin menstabilkan keuangan, khususnya rupiah. Sehingga yield masih 6,5 persen. Kembali juga dilihat kredibilitas pemerintah yang sangat positif," pungkas dia.