Jakarta, Gatra.com - Menteri BUMN Erick Thohir terang-terangan menyindir para direksi perusahaan BUMN. Menurut dia, hingga saat ini masih banyak direksi yang menganggap perusahaan plat merah sebagai perusahaan milik mereka sendiri.

"BUMN ini kadang-kadang dipersepsikan juga yang salah, bahwa kita ini pemilik, ini yang kita selalu betulkan," kata dia, di Ritz Carlton Hotel, Jakarta, Rabu (26/1).

Padahal, direksi adalah orang-orang yang bertugas untuk mengelola perusahaan BUMN. Artinya, mereka diharuskan mengelola aset milik negara sebaik mungkin, bukan justru bertindak sebagai pemilik.

Selain itu, sebagai pengelola perusahaan plat merah, para direksi BUMN harus memegang teguh peraturan yang ada. Begitu juga dalam memegang amanah yang diberikan oleh pemilik aset, yang dalam hal ini adalah negara.

Baca juga: Erick Thohir Bakal Pisah BUMN, Jadi Bisnis dan Sosial

: 
"Kita ini pengelola, Badan Usaha Milik Negara bukan badan usaha milik nenek lu. Ini label negara ini yang harus diyakini oleh para pengambil keputusan di BUMN," imbuh dia.

Karenanya, Erick meyakini, kesalahan persepsi itu harus segera diperbaiki. Untuk itu, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Presiden Joko Widodo dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Dia berharap, ke depannya, para direksi dapat mengelola perusahaan BUMN lebih baik lagi. Sehingga tidak ada lagi perusahaan yang mengalami masalah hanya karena kesalahan pengelolaan.

"Sebuah usaha harus memiliki sistem yang baik, orang yang baik, agar bisa survive," tandas Erick.