Home Milenial Novel Fiksi Alumni Gontor Dapat Penghargaan IBF Award 2020

Novel Fiksi Alumni Gontor Dapat Penghargaan IBF Award 2020

Jakarta, Gatra.com - Santri jebolan Pondok Gontor, yang juga seorang novelis muda berbakat, Hangka, mendapatkan penghargaan Islamic Book Fair (IBF) Award 2020 sebagai Buku Islam Terbaik kategori Fiksi Dewasa. Penghargaan ini diberikan dalam perhelatan IBF 2020 yang saaat ini sedang diselenggarakan di Jakarta Convention Center, Jakarta (26/2).

“Ini kejutan yang luar biasa. Saya enggak menyangka sebelumnya. Terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu menerbitkan novel ini dengan maksimal,” ujar Hangka, seperti dikutip dari rilis yang diterima Gatra.com Kamis, (27/2). Buku karya Hangka yang dipilih dewan juri IBF 2020 itu berjudul “1/4, Nanti dan Kembali”, terbitan Rene Islam (Imprint Rene Turos Group).

Hangka adalan nama pena dari Muhammad Kamal Ihsan. Lahir di Banjarmasin, 12 Agustus 1994. Ia lulusan Pondok Modern Gontor tahun 2013 dan Universitas Al-Azhar Mesir tahun 2019.

Saat ini anak bungsu dari tiga bersaudara yang juga hafiz Qura ini ini sedang menempuh pendidikan Pascasarjana di Universitas Al-Azhar Mesir Fakultas Ushuluddin Jurusan Hadis dan Ilmu Hadis.

Buku "1/4, Nanti dan Kembali" merupakan karya kedua Hangka setelah melahirkan karya pertamanya berjudul “5 Titik 1 Koma”. Bakat menulis Hangka diasah sejak kecil, terutama ketika mondok di Gontor. Ia aktif di wadah literasi santri bernama “Darussalam Pos”.

Selain penghargaan IBF Award, Hangka juga pernah meraih juara 2 dalam lomba cipta puisi Nasional Event Hunter Indonesia menyisihkan ribuan puisi dari seluruh Indonesia.

“Gaya penulisan Hangka mengingatkan saya pada sosok Tere Liye dan Ahmad Fuadi. Saya kira kita harus bersiap-siap menyambut kehadiran seorang penulis muda yang tidak saja berbakat, tapi juga ganteng, tawadhu’ dan paham ilmu agama,” kata CEO Penerbit Renebook Luqman Hakim Arifin.

Sementara Ahmad Fuadi, penulis novel Best Seller Negeri 5 Menara, mengapresiasi karya Hangka sebagai jalan untuk membuat karya-karya fenomenal lainnya. “1/4 adalah tentang jendela-jendela kesempatan yang selalu bisa dibuka untuk kembali, menjadi lebih baik,” ujarnya.