Padang, Gatra.com - Dioperasikannya Pembangkit Listrik Tenaga Minihindro (PLTM) Sako-1, Nagari Sungai Gambir, Tapan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat (Sumbar) dapat menyokong pertumbuhan ekonomi, di wilayah setempat.

General Manager PLN Unit Induk Wilayah Sumbar, Bambang Dwiyanto mengatakan, PLTM Sako-1 ini sudah selesai pada akhir tahun 2019 lalu. PLTM yang memiliki kapasitas terpasang sebesar 2x3 megawatt ini, untuk mendukung ketersediaan dan keandalan listrik di Pesisir Selatan. PLTM Sako-1 sendiri diresmikan, pada Rabu (26/2). 

PLTM Sako-1 ini dibangun oleh PT Brantas Energi selaku anak usaha PT Brantas Abibraya (Persero), melalui special purpose company (SPC) PT Brantas Cakrawala Energi. Konstruksi tersebut merupakan bagian dari target pencapaian 23 persen Energi Baru Terbarukan (EBT), sebagai salah satu program pemerintah.

"Kehadiran EBT ini pembangkit listrik yang ramah lingkungan di Sumbar, dalam menyokong pertumbuhan ekonomi regional di Pesisir Selatan dan sekitarnya," kata Bambang, melalui media rilis yang diterima Gatra.com, Jumat (28/2).

Menurutnya, pembangkit EBT merupakan solusi untuk permasalahan kelangkaan bahan bakar fosil serta isu lingkungan di masa depan. Terkait itu, PLN Sumbar mendukung komitmen PLN Pusat untuk senantiasa mengembangkan pembangkit EBT yang berpotensi di Sumbar.

Dia berharap, dengan adanya PLTM Sako-1 bisa memberikan manfaat lebih pada sumber daya alam (SDA) setempat yang tidak menimbulkan polusi (water to wire technology). PLTM Sako-1 merupakan investasi energi yang ramah lingkungan, yang bisa menurunkan emisi karbon dalam isu global warming.

"Saat ini ketahanan energi di Sumbar dalam kondisi baik. Kendati dengan beban puncak sebesar 599,9 megawatt. Sumbar masih memiliki cadangan sekitar 100 megawatt yang bisa digunakan masyarakat secara maksimal," jelasnya. 

Dengan adanya PLTM Sako-1 ini bisa memerdayakan masyarakat setempat, dan meningkatkan daya pelayanan PLN yang ada di sekitar Lunang hingga Tapan, menuju target EBT 23 persen 2025.