Home Kebencanaan Sistem Drainase yang Buruk Penyebab Banjir Jakarta

Sistem Drainase yang Buruk Penyebab Banjir Jakarta

Jakarta, Gatra.com - Banjir menjadi ancaman di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Apalagi, puncak musim hujan masih akan terus berlangsung hingga bulan Maret 2020.

Di samping curah hujan masih tinggi, banjir yang beberapa kali sempat melanda Jakarta ini terjadi akibat sistem pembuangan massa air (drainase) yang buruk.

"Drainase tersumbat. Pompanya macet sehingga menyebabkan banjir tidak merata. Banjir per kawasan rata-rata disebabkan oleh drainase yg terganggu," kata Kasubdit Perencanaan Direktorat Sungai dan Pantai PUPR Bambang Heri Mulyono di kantor BNPB, Jakarta Timur, Jumat (28/2).

Bambang melanjutkan, dari 83 lokasi banjir yang dilakukan survei, ternyata diperoleh 71 titik banjir yang disebabkan karena drainse sudah tidak berfungsi.

Rencananya, akan ada pembenahan untuk menangkal banjir dimulai dari sungai-sungai. Daerah hulu dapat lebih difungsikan menahan air di atas dan mengatur air ke hilir agar dapat memperhatikan kapasitas air.

"Bagian tengah mencoba membangun waduk kolam retensi dan tengah ini kita perlu membuat sumur resapan. Kita bayangkan saja setiap rumah tangga bisa menahan air hujan sebanyak 1-2 meter kubik," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Miming Saepudin menambahkan, bahwa pengelolaan lingkungan dan tata air harus terintegrasi dari hilir ke hulu, mengingat jumlah akumulasi curah hujan di wilayah hulu relatif lebih tinggi 1,4 kali dibandingkan wilayah hilir. Maka, tata kelola air harus mampu menyimpan (menahan air) lebih lama di wilayah hulu.

"Tren frekuensi curah hujan ekstrem lebih dominan di wilayah hilir, sehingga sistem hidrolik (infrastruktur bangunan air) perlu lebih diperkuat lagi. Pengelolaan banjir harus sejalan dengan pengelolaan kekeringan untuk menjaga ketahanan air pada saat musim kemarau," katanya.

3740

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR