Home Gaya Hidup Merah Putih Scorpions & Nasihat Whitesnake di JogjaROCKarta

Merah Putih Scorpions & Nasihat Whitesnake di JogjaROCKarta

Yogyakarta, Gatra.com- Penampilan dua band rock legendaris, Scorpions dan Whitesnake di ajang JogjaROCKarta #4 2020, di Stadion Kridosono, Kota Yogyakarta, Minggu (1/3), meninggalkan sejumlah kesan lewat aksi mereka dan momen-momen unik.

Penampilan berkesan Whitesnake tak lepas dari performa sang vokalis, David Coverdale. Meski telah 68 tahun, David tampil gahar, energik, dan sesekali nakal saat ia beberapa kali menjulurkan lidah dan menyerukan kata-kata yang tercantum di punggung kaosnya, “Make some f*ckin noise!”

Namun ia juga ramah menyapa penonton dan mengajak bernyanyi bersama seperti saat mengantarkan nomor ‘Love Ain’t No Stranger’ dan ‘Ain’t No Love’. David sempt menyinggung kenangannya manggung di Jakarta pada 1975 saat menjadi personel Deep Purple.

Performa para penggawa Whitesnake, seperti Bernie Marsden pada gitar, Reb Beach dan Joel Hoekstra di gitar, Michael Devin di bass, Michele Luppi di keyboard, dan Tommy Aldridge pada drum, juga ciamik. Tommy bahkan sempat bermain solo hingga menanggalkan stick-nya.

Selama 80 menit, mereka membawakan 14 lagu. Dua hits disajikan sebagai penutup yakni Here I Go Again, yang membuat penonton keplok-keplok bersama di atas kepala, dan Still of The Night yang melentingkan vokal David seolah menembus langit Kridosono yang mendung malam itu.

Di ujung aksi panggung Whitesnake, David mengucapkan seribu terima kasih atas keramahan Yogyakarta. Tak lupa, ia meninggalkan nasihat. “Jaga keselamatan, tetap bahagia, dan jangan biarkan orang lain membuat kamu takut!”

Sebagai penampil pamungkas, Scorpions memanaskan suasana stadion yang dingin sejak sore. Performa sang vokalis, Klaus Meine, memang terlihat tak prima karena usai menjalani operasi batu ginjal.

Toh kondisi itu tak memupus ciri khas vokalnya dan meghalangi aksi panggung kakek 71 tahun ini, termasuk mondar-mandir di lidah panggung sepanjang sembilan meter yang khusus dibikin sesuai permintaan band asal Jerman itu.

Personel lain, yakni gitaris Matthias Jabs, basis Pawel Maciwoda, dan drumer Mikke Dee tampil tak kalah gahar. Mereka membawakan 15 lagu dan sejumlah tembang seakan menjadi momen magis.

Penonton mulai berkaraoke bersama saat Klaus mengantarkan hits slow, Send Me an Angel. Seusai itu, saat panggung gelap dan hening, lantas tiba-tiba terdengar siulan Klaus, disusul visual kepakan merpati putih di pentas, rasa merinding tiba-tiba menjalar di Kridosono.

Penonton menyambut bergemuruh kala intro Wind of Change dilantunkan. Lagu tentang harapan, begitu kata Klaus, itu kemudian dinyanyikan massal, termasuk oleh para milenial yang mesti membuka smartphone untuk mencari tahu liriknya.

Selepas Big City Nights, Scorpions melepas gimmick-nya bahwa konser berakhir. Saat akhirnya mereka tampil lagi, dua nomor kontras, Still Loving You dan Rock You Like Huricane, membuat suasana pecah.

Di akhir pentas, seperti telah beberapa kali diucapkan, Klaus kembali menyampaikan terima kasih dalam bahasa Indonesia. Scorpions juga menunjukkan apresiasi pada Indonesia dengan menjadikan warna merah putih sebagai salah satu visual latar belakang pentas. Saat berpamitan ke penonton, Klaus mengalungkan bendera Merah Putih di pundaknya.

317