Home Kesehatan RSUD dr Soeselo Lakukan Simulasi Penanganan Pasien Corona

RSUD dr Soeselo Lakukan Simulasi Penanganan Pasien Corona

Slawi, Gatra.com - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soeselo, Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah melakukan simulasi penanganan pasien suspect Virus Corona atau Covid-19, Rabu (4/3). Empat ruang isolasi dan tiga skenario penanganan disiapkan untuk mengantisipasi adanya pasien suspect virus mematikan itu.

RSUD dr Soeselo Slawi merupakan salah satu rumah sakit yang ditunjuk Kementerian Kesehatan menjadi rumah sakit rujukan pasien infeksi Virus Corona. Langkah simulasi dilakukan untuk memastikan kesiapan ruang isolasi dan penanganan oleh tim medis.

Direktur Utama RSUD Dr Soeselo, Guntur Muhammad Taqwin mengatakan, empat ruang isolasi disiapkan untuk mengantisipasi adanya pasien suspect terinfeksi virus corona.

Petugas medis di RSUD dr Soeselo Slawi, Kabupaten Tegal menggunakan APD lengkap melakukan simulasi penanganan pasien suspect terinfeksi virus corona, Rabu (4/3). (GATRA/Farid Firdaus)

"Pertama di IGD (Instalasi Gawat Darurat), kemudian di bangsal ada dua, dan keempat di ICU dengan tekanan negatif," kata Guntur, Rabu (4/3).

Guntur menjelaskan, ada empat skenario yang disiapkan dalam penanganan pasien suscpect virus corona, yakni jika pasien datang sendiri ke rumah sakit, pasien dengan rujukan dari fasilitas kesehatan lain dan pasien datang dari poliklinik.

"Skenarionya kalau ada pasien pertama di ruang Triase dulu, ditanya ada riwayat bepergian ke negara-negera terkena corona atau tidak, kemudian dianalisis klinisnya, ada panas atau tidak atau keluhan sesak napas. Kalau memang memenuhi kriteria kita masukkan ke ruang isolasi," jelasnya.

Sedangkan penanganan yang dilakukan setelah pasien berada di ruang isolasi di antaranya pemeriksaan, pengecekan laboratorium, pengecekan radiologi, dan pengambilan sampel swab tenggorok. "Sampel itu kita kirim Kemenkes untuk mengetahui diagnosa pastinya, kurang lebih tiga hari hasilnya," ujar Guntur.

Sementara itu, dalam simulasi digambarkan terdapat pasien yang datang ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) dengan kondisi batuk, pilek dan sesak napas. Setelah di-screening oleh satpam dan diberi masker, pasien tersebut diantar ke ruang Triase IGD.

Di ruang tersebut, dokter dan perawat melakukan pemeriksaan awal dan memberikan edukasi kepada pasien. Setelah itu pasien dibawa ke ruang isolasi IGD oleh perawat yang sudah menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap. Perawat juga melakukan asesmen dan memberikan edukasi kepada pasien bahwa akan dikelola lebih lanjut di ruang rawat inap isolasi Palm.

Sebelum pasien dibawa ke ruang isolasi tersebut, petugas IGD lebih dulu menghubungi ruang Palm agar petugas menyiapkan ruang isolasi Palm. Saat pasien dibawa, jalur yang akan dilewati juga sudah disterilkan terlebih dahulu oleh satpam.

Setelah berada di ruang Palm isolasi, dilakukan penanganan terhadap pasien yakni pengambilan sampel oleh petugas laboratorium, pemeriksaan fotothorax oleh petugas radiologi dan pengambilan spesimen swab tenggorok oleh dokter THT dengan didampingi petugas laboratorium.

Dalam penanganan menggunakan APD lengkap itu, Dokter Penanggungjawab Pasien juga melaporkan ke Ketua Tim Hospital Disaster Plan (HDP) bahwa pasien tersebut terdiagnosa suspect Covid-19. Selanjutnya Ketua Tim HDP menghubungi Kepala Bidang Pemberantasan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan dan menyampaikan ada pasien suspect Covid-19 dan sudah diambil sampel.

Terakhir, Dinas Kesehatan mengirim kurir untuk mengambil sampel di rumah sakit yang selanjutnya akan dikirim ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan.

973