Home Politik Bertemu dengan Gibran, Ini yang disampaikan Risma

Bertemu dengan Gibran, Ini yang disampaikan Risma

Solo, Gatra.com – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bertemu dengan putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka di Solo, Rabu (4/3). Dalam pertemuan ini Risma memberikan dukungannya pada Gibran, khususnya sosok Gibran sebagai sosok muda.

”Kalau dari PDIP, menurut ibu kita (Megawati) harus turunin (mendorong) yang muda-muda. Biar nanti kalau kita turun yang muda-muda ini nggak katrok dan ketinggalan,” ucap Risma usai bertemu dengan Gibran.

Apalagi diakui Risma bahwa saat ini banyak pengurus PDIP yang sudah tua. Menurutnya akan sangat bagus jika ada anak muda yang kemudian tumbuh dan tertarik di partai. Tak hanya menjadi kader politik dari jalur legislatif, namun juga dari eksekutif.

”Saya juga belajar dari anak-anak muda ini untuk komunikasi. Etok-etok rodok enom (pura-pura menjadi muda) kemudian bisa menangkap isu yang berkembang seperti apa. Kalau tidak mengikuti ya sulit karena dunia berubah cepat,” ucapnya.

Baca juga Ketemu Risma, Gibran: Makan Pecel Sambil Kuliah

Risma juga menceritakan pengalamannya pada Gibran saat menjadi Wali Kota Surabaya. Apalagi dirinya merasa banyak suka dan duka yang harus dilalui ketika masuk dunia politik.

”Kalau jadi orang politik harus dekat dengan masyarakat, harus mengerti kehendak masyarakat,” ucapnya.

Pengalamannya ini tidak pernah Risma rasakan saat dirinya menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Meskipun saat menjadi PNS Risma banyak kerja lembur. ”Tapi kan tidak seperti itu touch-nya (ke masyarakat). kadang kita ketemu jam 5 pagi, kadang jam 1 malam. Saya pikir mas Gibran yang lebih muda bisa lebih kuat dibandingkan saya,” tuturnya.

Menurut pandangan Risma, Gibran sudah mampu saat mempunyai target menesejahterakan masyarakat. Pasalnya Gibran berlatar belakang dari pengusaha. Sehingga lebih mudah mensejahterakan warganya.

”Memang tidak bisa meng-copy paste apa yang ada di Surabaya. Memang harus disesuaikan,” ucapnya.

Sementara itu dengan pertemuannya bersama Risma, Gibran mendapatkan banyak pembelajaran. Dirinya merasa seperti mendapat kuliah. Sehingga Gibran ingin melanjutkan dengan pertemuan-pertemuan lanjutan.

”Mungkin nanti saya yang ke Surabaya,” ucapnya Gibran.

208