Pekanbaru, Gatra.com - Musyawarah daerah (musda) Partai Golkar Riau kembali menyuguhkan drama. Arsyadjuliandi Rahman mundur dari pencalonan ketua DPD Golkar Riau. Mundurnya Andi Rachman merupakan kejutan terbaru setelah sebelumnya DPP Partai Golkar meminta DPD Golkar Riau menunda gelaran musda pada Minggu (1/3).

Pengunduran diri Andi Rachman tersebut membuka jalan bagi Gubernur Riau, Syamsuar menjadi Ketua Golkar Riau. "Dengan hanya satu calon maka dengan sendirinya Musda akan musyawarah mufakat dan Pak Syamsuar akan terpilih secara aklamasi," sebut pengurus DPP Golkar, Idris Laena, Kamis (5/3) .

Laena yang juga menjabat sebagai Ketua Fraksi Partai Golkar di MPR itu menjelaskan, mundurnya Andi Rachman diutarakan secara langsung oleh Andi dihadapan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto. "Kami patut mengapresiasi langkah Andi Rahman tersebut dan sudah sewajarnya diberi tempat terhormat di Partai Golkar, " imbuhnya.

Adapun musda yang sempat tertunda direncanakan bakal kembali digelar pada hari Sabtu/Minggu 7-8 Maret 2020.

Terpisah, pengamat politik dari Universitas Riau Tito Handoko, mengungkapkan mundurnya Andi Rahman merupakan salah satu kompromi politik yang bermula dari penundaan musda.

"Dengan ditundanya musda kemarin itu, paling tidak ada tiga skenario yang berpeluang terjadi. Mereka (kandidat) tetap bertarung, salah satu kandidat mundur, atau DPP menunjuk Pelaksana tugas. Namun dengan nanti terpilihnya Syamsuar sebagai Ketua Golkar Riau, itu juga merupakan problem serius bagi pengkaderan di Partai Golkar. "