Home Ekonomi Tol Solo-Yogya Lewati Desa Ngasem, Warga Dikumpulkan

Tol Solo-Yogya Lewati Desa Ngasem, Warga Dikumpulkan

Karanganyar, Gatra.com - Satuan kerja pembangunan tol Solo-Yogyakarta mengumpulkan para pemilik tanah di Desa Ngasem, Colomadu yang terkena proyek strategis nasional itu di balai desa setempat, Jumat (6/3). Tim meminta mereka menyiapkan dokumen penting terkait pembebasan lahan sambil mempelajari mekanismenya.
 
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satker Pelaksana Jalan Bebas Hambatan (PJBH) Tol Yogyakarta-Solo Wijayanto mengatakan kedatangannya ke Ngasem untuk menyampaikan rencana pembangunan ruas Kartasura-Prambanan dengan panjang jalan utama 35,18 KM. Ruas itu masuk seksi satu dan terdapat empat exit tol, yakni di Kartasura, Karanganom/Delanggu, Klaten dan Prambanan-Manisrenggo.
 
"Kami menyampaikan dulu bahwa akan ada proyek tersebut. Seluruh warga atau pemilik lahan dihadirkan untuk mendengarkan penjelasan. Sekaligus konsultasi publik. Ada tahapan-tahapan yang akan dilalui sampai pembayaran pada jelang akhir tahun ini," katanya dalam sosialisasi dan konsultasi publik pengadaan tanah untuk pembangunan jalan tol Solo-Yogyakarta di Jawa Tengah.
 
Diundang para pemilik lahan mulai dari masyarakat awam, pemilik usaha dagang hingga pondok pesantren dan pemerintah desa yang beraset di alur proyek. Wijayanto mengatakan masih mengagendakan beberapa kali pertemuan dengan mereka.
 
Saat ini, pihaknya menyiapkan tim apraisal untuk menaksir harga pantas pembebasan lahan. Semua yang beraset ekonomis bakal diganti seperti rumah, bangunan di bawah tanah, tanaman dan sebagainya.
 
"Saat pengukuran dan pemasangan patok batas nanti, kami memohon agar didampingi pemilik lahan," katanya.
 
Di forum itu, para pemilik lahan pada dasarnya menyetujui asetnya dimanfaatkan untuk kepentingan proyek itu. Tim pengadaan tanah yang diketuai Sekda Provinsi Jawa Tengah, Sri Puryono, memastikan pembayaran ganti rugi sesuai. Uangnya pun ditransfer via rekening bank tanpa potongan. Ia menyarankan pemilik tanah berkomunikasi terkait masalah tersebut hanya ke tim maupun aparat pemerintah.
 
Kepala Desa Ngasem, Colomadu, Jombor Setiawan meminta dibuka ruang konsultasi bagi warganya terkait problem yang potensial muncul jelang proyek, saat pengerjaan maupun sesudahnya.
 
"Di Desa Ngasem, ada 7 bidang tanah privat yang terkena serta tiga bidang tanah kas desa. Pada proyek tol Solo-Ngawi kemarin, persoalan justru setelah selesai proyek. Tak ada lampu yang dipasang di jembatan serta di bawahnya. Getaran pita kejut juga mengganggu warga sekitar. Jangan sampai di proyek selanjutnya, itu terulang lagi," katanya.
1884