Home Ekonomi Terimbas Corona, Penerimaan Bea Masuk Hingga Februari Anjlok

Terimbas Corona, Penerimaan Bea Masuk Hingga Februari Anjlok

Jakarta, Gatra.com - Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi mengaku, dampak wabah virus Corona baru atau Covid-19 sudah mulai terasa, khususnya di sektor impor. Imbasnya berakibat pula pada tertekannya devisa impor pada awal tahun ini.

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan mencatat, sepanjang Januari hingga Februari 2020, penerimaan bea masuk turun sebesar 5,4 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya. Atau hanya sebesar Rp5,5 triliun untuk penerimaan bea masuk secara bulanan (month to month/mtm).

"Saya kira kan pengaruh corona ini sudah mulai kita rasakan di impor, dan itu berdampak pada devisa impor," ujar Heru di Kantor Kementerian Koordinasi (Kemenko) Perekonomian, Jakarta, Jumat (6/3).

Begitu juga dengan bea keluar, yang juga tercatat mengalami penurunan. Dengan penerimaan sebesar Rp597 miliar secara bulanan. Angka itu turun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya  sebesar Rp631 miliar.

"Kemudian bea keluar, memang ini masih kecil yaitu Rp597 miliar atau katakanlah Rp500 miliar, turun dibandingkan dengan tahun kemarin yang Rp631 miliar. Ya bea keluar kan mengalami koreksi, karena memang ada keputusan pemerintah melarang ekspor nikel ore," jelas Heru.

Sebaliknya, realisasi cukai sepanjang Januari hingga Februari justru mengalami kenaikan. Itu terlihat dari meningkatnya jumlah penerimaan dari sisi devisa ekspor.

Heru mengungkapkan, dengan adanya kenaikan pada penerimaan devisa ekspor, menunjukan bahwa pemerintah masih dapat mengoptimalkan laju ekspor tanah air, di tengah gempuran virus asal Wuhan, Cina itu.

"Fokus pemerintah saat ini untuk menjaga kinerja ekspor, kita juga sedang mengusahakan pemulihan impor bahan baku untuk memenuhi kebutuhan industri dalam negeri. Soalnya kan, 74 persen impor bahan baku dan barang modal kita dari Cina," ujarnya.

74

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR